BAB 2


BADAN JELMAAN SANG BODHISATTVA KSITIGARBHA
BERKUMPUL DI
PERSAMUAN ISTANA SURGA TRAYASTRIMSA 



1. 
Pada saat itu, di Persamuan Agung Istana Surga Trayastrimsa, 


2. 
telah hadir badan jelma-an dari Sang Ksitigarbha 


3. 
yang selama ini ber-tugas di ‘Kantor-kantor’ Neraka di pelbagai Dunia 


4. 
yang banyak-nya hingga ratus-an ribu koti asankhyeya sulit diperkirakan. 


5. 
Kini, mereka ber-kumpul ber-sama-sama 


6. 
dengan juta-an koti nayuta Umat Suci yang telah bebas dari Duniawi, 


7. 
serta Para Makhluk hidup yang telah keluar dari berbagai Alam sengsara 


8. 
yang telah di-berkati oleh Maha Rddhi Abhijnabala ( tenaga batin luhur ) dari Buddha Sakyamuni, 


9. 
semua dari mereka membawa ber-macam-macam bunga-bunga harum 


10. 
umtuk dipersembahkan kepada Buddha Sakyamuni. 


11. 
Dan Para Hadirin yang pernah di-berkati oleh bimbingan Sang Ksitigarbha, 


12. 
kebanyakan dari mereka telah mencapai Tingkat Gelar Avinivartaniya Anuttara Samyak Sambodhi


13. 
Tetapi sebelum mereka mencapai Tingkat Kesucian ini, 


14. 
mereka senantiasa ber-putar terus dalam lingkaran kelahiran dan kematian di 6 Gati, 


15. 
tanpa berhenti semasa pun. 


16. 
Kini, mereka telah di-berkahi Ke-Maha Belas Kasih-an ( Maha Karuna


17. 
dan Niat Suci Utama ( Maha Pranidhana ) dari Bodhisattva Ksitigarbha, 


18. 
mereka semua telah mencapai Ke-Bodhi-an. 


19. 
Setiba-nya di arena Persamuan Agung di Istana Surga Trayastrimsa, 


20. 
mereka semua merasa amat gembira 


21. 
dan dengan penuh kasih mereka memuja Buddha Sakyamuni, 


22. 
mata mereka terus-menerus memandang ke wajah Buddha Sakyamuni, 


23. 
tanpa ber-gerak sekejab pun. 


24. 
Kemudian Buddha Sakyamuni menjulurkan lengan-Nya 


25. 
yang ber-warna ke-emas-an menjadi juta-an tangan emas, 


26. 
sambil meraba ubun-ubun kepala dari setiap jelma-an Sang Ksitigarbha, 


27. 
banyak-nya ratus-an ribu koti asankhyeya itu seraya ber-kata, 


28. 
“O Maha Arya Ksitigarbha yang ber-welas asih, 


29. 
ketahui-lah, sejak Aku ber-tugas di Alam Saha Loka 


30. 
yang sedang mengalami Panca Kasaya ( 5 kekeruhan ) ini, 


31 . 
Aku ber-niat membimbing Para Umat yang masih ber-tegar hati, 


32. 
hingga menjadi sadar dan kembali ke jalan yang benar. 


33. 
Meskipun Aku telah lama be-kerja keras, 


34. 
namun masih ada sebagian Umat yang tetap memiliki kelakuan yang tidak baik. 


35. 
Betapa menyedihkan ! 


36. 
Sungguh, pekerjaan-Ku ini tidak berbeda dengan Anda. 


37. 
Anda pernah menjelmakan badan-Mu hingga demikian banyak, 


38. 
namun, selaku seorang Buddha, 


39. 
Aku pun pernah menjelmakan badan-Ku hingga ratus-an ribu koti


40. 
kemudian dengan berbagai cara yang tepat, 


41. 
Aku menyelamatkan Para Makhluk yang sengsara. 


42. 
Tentu saja Para Umat yang bijak, 


43. 
yang ber-indera tajam, 


44. 
dapat memahami Ajaran-Ku. 


45. 
Demikian juga bagi yang banyak menanam Kebajikan pada masa silam, 


46. 
mereka cepat sadar. 


47. 
Akan tetapi mereka yang ber-karma berat, 


48. 
ber-batin gelap, 


49. 
membutuhkan waktu yang lama sekali 


50. 
untuk merubah pandangan-nya yang keliru, 


51. 
yang telah lama sekali mereka miliki. 


52. 
Untuk Umat yang mempunyai karma berat 


53. 
dan yang enggan men-taati Ajaran Para Buddha 


54. 
atau sama sekali tidak menghormati Buddha Dharma, 


55. 
Umat yang sulit ‘di-obati’ ini, 


56. 
tetap Ku-selamatkan dengan badan jelmaan-Ku. 


57. 
Demi untuk membimbing mereka, 


58. 
Aku selalu menjelmakan badan-Ku 


59. 
menjadi seorang Lelaki atau Wanita, 


60. 
Dewa, Naga, Makhluk-makhluk Suci, Setan, 


61. 
bahkan Aku pernah menjelmakan diri-Ku 


62. 
menjadi gunung, hutan, sungai, padang, 


63. 
sungai kecil, kolam, sumber air, dan sebagai-nya 


64. 
agar dapat menolong Umat yang sengsara ! 


65. 
Kadangkala Aku juga menjelmakan diri-Ku 


66. 
menjadi seorang Raja Indra, Raja Brahma, 


67. 
Raja Cakravartin, atau seorang Kulapati, 


68. 
atau seorang Raja, Menteri, Pegawai Negara, 


69. 
atau seorang Bhiksu, Bhiksuni, Upasaka, Upasika, 


70. 
Sravaka, Pratyeka Buddha, Arahat, 


71. 
atau Bodhisattva, dan sebagai-nya, 


72. 
guna menyelamatkan Para Makhluk sengsara di seluruh Alam Semesta. 


73. 
Maka itu, bukan hanya dengan tubuh Buddha saja, 


74. 
Para Buddha menjalankan tugas-Nya !” 


* * * 



75. 
“O Maha Arya Ksitigarbha yang ber-welas asih,” 


76. 
Sang Buddha melanjutkan Sabda-Nya, 


77. 
“Lihat-lah, Hadirin yang sebagian besar adalah berasal dari Makhluk-makhluk yang ber-tegar hati, 


78. 
yang mana terus-menerus, 


79. 
Aku membimbing-nya selama ber-kalpa-kalpa


80. 
dan kini mereka semua telah ter-bebas dari belenggu. 


81.  
Tetapi masih ada Umat yang terlibat karma berat 


82. 
dan enggan mentaati Ajaran-Ku, 


83. 
sehingga mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan-nya 


84. 
sesuai dengan Hukum Karma. 


* * * 


85. 
O Maha Arya Ksitigarbha, tolong-lah, 


86. 
apabila Para Umat tersebut telah diterjunkan ke Alam kesengsaraan 


87. 
dan sedang menjalani hukuman ter-berat. 


88.  
Engkau semua harus mengingat nasihat yang Ku-ucap-kan ini 


89. 
sewaktu kita berada di Surga Trayastrimsa, 


90. 
agar semua Makhluk hidup yang berada di Alam Manusia, 


91. 
hingga pada masa Bodhisattva Maitreya lahir, 


92. 
semua-nya dapat dibebaskan dari belenggu penderitaan, 


93. 
dan dapat memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Buddha, 


94. 
semoga mereka semua dapat di-vyakarana ( di-visuddhi ) langsung 


95.
oleh Buddha Maitreya di masa yang akan datang.” 


* * * 


96. 
Pada saat itu semua badan jelma-an sang Bodhisattva Ksitigarbha 


97. 
dari berbagai Dunia sejak ber-kalpa-kalpa yang lalu, 


98. 
semua-nya ber-satu kembali ke badan asal-nya, 


99.  
lalu beliau memberi penghormatan kepada Buddha Sakyamuni 


100. 
dan dengan perasaan haru serta dan air mata ber-linang, 


101. 
Bodhisattva Ksitigarbha berkata kepada Sang Buddha, 


102. 
“O Bhagava yang Termulia, 


103. 
atas bimbingan Sang Buddha-lah, 


104. 
saya dapat mencapai Tingkat Kesucian dan memiliki Kebijaksanaan. 


105. 
Saya tahu dalam waktu yang selang tidak berapa lama lagi, 


106. 
Sang Bhagava akan meninggalkan Kami sekalian 


107. 
guna melakukan parinirvana


108. 
karena segala kewajiban Sang Buddha telah selesai. 


109.  
Betapa sedih-nya, O Bhagava yang Termulia. 


110. 
Sungguh, Aku senantiasa ter-kenang akan Jasa-jasa-Mu yang demikian Agung. 


111. 
Dan Aku juga tidak akan lupa, 


112. 
sejak dahulu kala, 


113. 
Aku selalu di-lindungi oleh Sang Bhagava 


114. 
dan di-berkahi dengan Rddhi-Abhijnabala ( tenaga batin terluhur ), 


115. 
yang kekuatan-nya luar biasa, 


116. 
sehingga sejauh ini, 


117. 
baik Kebijaksanaan-Ku maupun keterampilan-Ku 


118. 
menjadi sedemikian luhur dan ajaib. 


119. 
Terutama berkat Sang Buddha, 


120. 
Aku dapat menjelmakan badan-Ku hingga sedemikian banyak 


121. 
dan semua badan jelmaan-Ku dapat ber-tugas di ratus-an ribu koti Dunia. 


122. 
Bahkan setiap Dunia dapat Aku datangi dengan badan jelmaan-Ku, 


123. 
dan setiap badan jelmaan-Ku mampu menyelamatkan ratusan ribu koti Umat, 


124. 
mengajari mereka untuk yakin kepada Triratna, 


125. 
agar mereka dapat bebas dari penderitaan lahir dan mati, 


126. 
dapat melaksanakan Dharma luhur hingga mencapai Nirvana


* * *


127. 
O Bhagava yang Termulia, ketahui-lah, 


128. 
barang siapa yang dapat menganut Buddha Dharma, 


129. 
dan dapat berbuat Jasa-jasa Kebaikan, 


130. 
walaupun Jasa-nya hanya se-ujung rambut, 


131. 
atau hanya se-tetes air, 


132. 
atau bagai-kan se-butir pasir, 


133. 
bahkan hanya se-kecil atom, 


134.  
Aku ber-tekad akan menolong mereka 


135. 
se-langkah demi se-langkah 


136. 
hingga akhir-nya mereka mendapat kesempatan 


137. 
untuk bertemu dengan Buddha Maitreya 


138. 
di masa yang akan datang !” 


* * * 



139.  
“Sekarang, kami dengan tulus ikhlas memohon Sang Bhagava 


140. 
untuk tidak mengkhawatirkan Para Makhluk yang terlibat hukuman berat, 


141. 
baik yang berada di masa sekarang 


142. 
ataupun di masa mendatang itu.” 


143. 
Demikian-lah kata-kata itu, 


144. 
di-ulangi 3 kali oleh Sang Ksitigarbha 


145. 
di depan Buddha Sakyamuni. 


146. 
“Sadhu ! Sadhu ! Sadhu ! 


147. 
Cita-cita-Mu sedemikian luhur dan patut Ku-hargai !” 


148. 
Sang Buddha me-muji Sang Ksitigarbha, 


149. 
“Aku ikut ber-gembira atas segala hasil kerja-Mu yang sedemikian gemilang. 


150. 
Apabila kelak Anda telah men-sukses-kan niat suci utama-Mu 


151. 
yang pernah Anda ikrar-kan pada masa yang silam itu, 


152. 
berarti kewajiban Agung-Mu sudah selesai, 


153. 
dan Anda langsung dapat mencapai Anuttara Samyak Sambodhi 


154. 
dan menjadi seorang Buddha baru, 


155. 
sambil menjalankan tugas Agung 


156. 
di suatu Dunia yang Anda inginkan.” 


* * * * * * * * * *