PENJELASAN TENTANG
JASA-JASA KEBAJIKAN DARI PARA DERMAWAN
1.
Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha
2.
bangkit dari tempat duduk-Nya
3.
dan ber-sujud di hadapan Sang Buddha seraya ber-kata,
4.
“O Bhagava Yang Termulia,
5.
mengapa Para Umat Manusia
6.
yang telah meng-Amal-kan Jasa-nya dengan cara berdana,
7.
Pahala yang mereka peroleh itu berlainan ?
8.
Misal-nya,
9.
ada yang dapat menikmati Kebahagiaan-nya
10.
hanya satu kali saja se-masa hidup-nya,
11.
akan tetapi ada yang dapat menikmati Kebahagiaan-nya
12.
sampai 10 kali masa hidup-nya,
13.
bahkan ada yang dapat menikmati-nya
14.
sampai ratus-an kali atau ribu-an kali masa hidup-nya.
15.
Mengapa hasil yang mereka peroleh sebegitu jauh perbedaan-nya ?
16.
Mohon kira-nya Sang Bhagava
17.
sudi menerangkan-nya kepada kami tentang hal ini.”
* * *
18.
Sang Buddha ber-sabda kepada Bodhisattva Ksitigarbha,
19.
“Bagus sekali, O Bodhiattva Yang Maha Welas Asih,
20.
sekarang Saya akan menerangkan sebab
21.
dari segala Jasa-jasa Kebajikan
22.
yang di-lakukan oleh Para Umat yang Dermawan
23.
yang berada di Jambudvipa ( Alam Manusia ) itu kepada Engkau.
24.
Dengarkan-lah baik-baik,
25.
Aku akan memulai-nya.”
* * *
26.
Sang Bodhisattva Ksitigarbha
27.
kemudian ber-kata kepada Sang Buddha,
28.
“Katakan-lah, O Bhagava, sungguh,
29.
Aku ingin mengetahui sebab-nya.”
* * *
30.
Sang Buddha ber-sabda kepada Bodhisattva Ksitigarbha,
31.
“Seperti di-ketahui,
32.
di Dunia Jambudvipa ini,
33.
terdapat banyak Raja-raja, Menteri-menteri,
34.
dan Para Pegawai Negara, Para Maha Grhapati,
35.
Maha Ksatria, Maha Brahmana, dan sebagai-nya,
36.
seandai-nya mereka bertemu
37.
dengan Para Umat yang ber-status rendah,
38.
Umat yang miskin,
39.
dan yang ber-tubuh cacat, bisu, tuli, bodoh, buta, dan sebagai-nya,
40.
setelah melihat keadaan Para Umat yang begitu menderita,
41.
maka pada saat itu juga sang Raja atau Para Menteri dan lain-nya
42.
timbul rasa welas asih-nya,
43.
dan dengan sikap yang ramah dan tersenyum,
44.
mereka memberi sedekah
45.
atau dana yang berharga kepada Para Umat
46.
yang miskin atau yang cacat
47.
melalui tangan-nya sendiri,
48.
dan dengan ucapan yang lemah lembut
49.
mereka menghibur hati
50.
dari Para Umat yang miskin atau yang cacat.
51.
Atau mereka dapat juga menyuruh Orang lain
52.
untuk mewakili mereka dalam melakukan-nya.
53.
Dengan demikian,
54.
maka di dalam hati si Penerima dana
55.
akan timbul rasa kedamaian
56.
untuk berani hidup terus
57.
serta tidak putus asa.
58.
Dengan demikian,
59.
maka Pahala yang akan diperoleh sang Raja
60.
atau Para Menteri dan lain-lain-nya itu
61.
akan sama seperti Para Umat yang memuja Sang Buddha,
62.
yaitu Pahala yang akan mereka miliki
63.
banyak-nya bagai-kan butir-an pasir di Sungai Gangga.”
* * *
64.
“Mengapa hasil yang di-peroleh mereka bisa se-demikian gemilang ?
65.
Sebab, sang Raja serta Para Pengikut-nya,
66.
se-waktu memberikan dana-nya
67.
khusus di-berikan kepada Para Umat
68.
yang berasal dari Golongan rendah,
69.
Umat yang amat miskin
70.
serta Para Umat yang ber-tubuh cacat
71.
yang menimbulkan rasa welas asih di dalam hati mereka,
72.
dan mereka melakukan-nya dengan tekad bulat,
73.
maka mereka dapat memperoleh balasan
74.
yang se-demikian Agung
75.
hingga ratus-an ribu masa Kelahiran-nya,
76.
mereka tetap memiliki kekayaan
77.
yang terdiri dari 7 macam Permata utama,
78.
lengkap sandang pangan.”
* * *
79.
“Ada lagi, O Arya Ksitigarbha Yang Maha Welas Asih.
80.
Seandai-nya Para Raja dan Pengikut-nya
81.
serta Para Brahmana di masa mendatang,
82.
jika mereka dapat membangun serta merawat Vihara, Stupa,
83.
maupun rupang dari Buddha, Bodhisattva,
84.
Sravaka, dan Pacceka Buddha,
85.
maka Para Raja ini akan di-lahir-kan di Surga Trayastrimsa
86.
menjadi Raja Sakra,
87.
dan ia akan menikmati Kebahagiaan
88.
sampai 3 kalpa masa-nya.
89.
Apabila sang Raja tersebut ber-sedia menyalurkan Jasa
90.
yang di-peroleh-nya tadi
91.
kepada Para Makhluk hidup
92.
yang berada di seluruh Dharmadhatu atau Alam Semesta,
93.
maka beliau akan menjadi Maha Brahma Raja
94.
selama 10 kalpa.”
* * *
95.
“Ada lagi, O Arya Ksitigarbha,
96.
seandai-nya Para Raja dan Pengikut-nya, serta Para Brahmana,
97.
apabila melihat Stupa, Kuil, atau Vihara,
98.
ataupun Ruphang, gambar atau lukisan
99.
serta Sutra-sutra yang di-tinggal-kan oleh Para Buddha
100.
pada waktu yang sudah silam
101.
lalu timbul rasa hormat
102.
dan dengan giat memperbaiki, memelihara,
103.
baik dengan tenaga sendiri
104.
maupun ber-sama-sama dengan Orang lain
105.
yang jumlah-nya sampai ratus-an, ribu-an Orang,
106.
yang menyertai-nya menjadi Donator,
107.
maka sang Raja tersebut akan menjadi Raja atau Pemimpin-pemimpin
108.
dari pelbagai Daerah.
109.
Terutama, jika sang Raja dan Para Simpatisan
110.
dapat menyalurkan Jasa-nya ke Alam Suci,
111.
maka mereka akan memperoleh Pahala
112.
menjadi seorang Buddha.
113.
Ketahui-lah, Pahala dari Jasa-jasa yang berharga seperti ini,
114.
yang se-demikian luhur dan mulia,
115.
tentu saja tak terkira lagi jumlah-nya.”
* * *
116.
“Ada lagi, O Arya Ksitigarbha,
117.
bahwa pada masa yang akan datang,
118.
jika terdapat Para Raja serta Para Brahmana, dan lain-nya,
119.
apabila mereka melihat Orang yang menderita penyakit parah, usia tua,
120.
atau Ibu-ibu yang sedang mengalami kesusahan dalam melahirkan.
121.
Nah, pada saat itu,
122.
walaupun hanya melihat sepintas saja,
123.
tapi sang Raja dan Pengikut-nya
124.
timbul rasa welas asih di dalam hati mereka
125.
terhadap si penderita atau Ibu yang menderita kesusahan itu,
126.
dan mereka langsung memberikan obat-obat-an
127.
serta ber-macam-macam sandang pangan, tempat tidur,
128.
dan perabot rumah yag dibutuhkan oleh si Penderita
129.
agar dapat hidup tenang tentram
130.
tanpa kekhawatiran apa pun.
131.
Ketahui-lah, Jasa-jasa seperti ini adalah yang Termulia dan Teragung.
132.
Maka selama 100 kalpa masa-nya
133.
sang Raja dan Pengikut-nya akan menjadi Sang Kuasa
134.
di Surga Suddhavasa
135.
selama 200 kalpa
136.
dan mereka pasti akan menjadi Buddha,
137.
tak akan terjerumus ke Alam kesengsaraan untuk se-lama-lama-nya,
138.
bahkan dalam ratus-an ribu kelahiran
139.
mereka tak kan merdengar suara kesedihan.”
* * *
140.
“Ada lagi, O Arya Ksitigarbha.
141.
Pada masa yang akan datang,
142.
jika terdapat Para Raja, Para Brahmana, dan lain-nya,
143.
dapat memberikan dana
144.
dengan cara seperti yang telah Ku-urai tadi,
145.
bukan saja mereka akan dapat menikmati Kebahagiaan
146.
yang se-demikian besar,
147.
dan bahkan lebih besar lagi,
148.
apabila Jasa-nya disalurkan kepada Para Makhluk sengsara
149.
di Alam Semesta
150.
dalam jumlah yang banyak atau pun sedikit,
151.
mereka pasti mendapat kesempatan
152.
mencapai Tingkat Ke-Buddha-an
153.
di masa yang akan datang.
154.
Terutama mereka dapat menjadi Raja Cakravartin,
155.
Raja Sakra, Raja Maha Brahma, dan sebagai-nya.
156.
Maka dari itu, melalui uraian ini,
157.
Sang Ksitigarbha telah memberi dorongan kepada Para Umat
158.
agar mereka dapat melakukan hal-hal yang seperti di atas,
159.
dengan demikian Para Umat semua dapat menjadi Buddha kelak.”
* * *
160.
“Ada lagi, O Arya Ksitigarbha.
161.
Pada masa yang akan datang,
162.
jika terdapat Para Putra Putri yang ber-budi
163.
yang dapat menanam Kebajikan di bidang Buddha Dharma,
164.
yaitu menyebarkan Ajaran dari Para Buddha.
165.
Sekali pun Kebaikan-nya itu
166.
hanya se-ujung rambut atau se-halus debu,
167.
namun buah yang di-panen-kan nanti
168.
banyak-nya sungguh sulit di-umpama-kan.”
* * *
169.
“Ada lagi, O Arya Ksitigarbha.
170.
Pada masa yang akan datang,
171.
jika terdapat Para Putra Putri yang ber-budi,
172.
yang dapat ber-dana
173.
untuk merawat ruphang atau gambar-gambar
174.
dari Para Buddha, Para Bodhisattva,
175.
dan Para Pacceka Buddha, atau Raja Cakravartin dan sebagai-nya,
176.
mereka akan memperoleh Kebahagiaan yang tak terbatas
177.
dan selalu di-lahir-kan di Alam Surga atau Dunia Manusia
178.
untuk menikmati Pahala mereka.
179.
Terutama jika Jasa-jasa yang di-peroleh mereka itu
180.
semua di-salur-kan kepada Para Makhluk hidup
181.
yang masih terikat di Alam Semesta atau Dharmadhatu,
182.
maka Pahala yang akan mereka peroleh nanti-nya
183.
besarnya sulit di-umpama-kan.”
* * *
184.
“Ada lagi, O Arya Ksitigarbha.
185.
Pada masa yang akan datang,
186.
apabila terdapat Para Putra Putri yang ber-budi
187.
yang mendapat kesempatan membaca Sutra Mahayana,
188.
atau mendengar satu gatha
189.
atau satu perkataan dari Sutra Suci,
190.
lalu timbul rasa hormat
191.
untuk memuji atau menghargai Sutra tersebut.
192.
Atau pun Sutra tersebut di-perbanyak
193.
lalu di-sebar-luas-kan kepada Umat yang lain
194.
serta di-rawat di dalam rumah-nya sendiri,
195.
maka Orang yang ber-budi ini
196.
akan memperoleh Pahala yang terunggul
197.
dan banyak-nya luar biasa dan tak terbayangkan.
198.
Apabila Jasa-nya langsung di-salur-kan kepada Para Makhluk
199.
di Alam Semesta, ketahui-lah,
200.
Pahala serta Kebahagiaan-nya lebih sulit di-andai-kan lagi.”
* * *
201.
“Lagi, O Arya Ksitigarbha.
202.
Pada masa yang akan datang,
203.
apabila terdapat Para Putra Putri yang ber-budi
204.
sewaktu mereka melihat Stupa, Kuil, Vihara,
205.
atau menemukan Sutra-sutra Mahayana dan sebagai-nya,
206.
khusus yang kondisi-nya masih utuh atau masih baru,
207.
maka harus di-puja, di-pelihara,
208.
atau di-hormati dengan cara ber-sujud.
209.
Jika kondisi-nya sudah agak lama atau sudah rusak
210.
seharus-nya di-perbaiki supaya utuh kembali.
211.
Pekerjaan ini boleh di-kerja-kan sendiri bila mampu,
212.
atau ber-gabung dengan Para Simpatisan
213.
ber-sama-sama mengumpulkan dana
214.
untuk mencetak yang baru
215.
atau memperbaiki yang sudah rusak itu.
216.
Dan apabila terdapat Sutra-sutra
217.
yang sudah ratus-an atau ribu-an tahun lama-nya
218.
yang halaman-nya sudah banyak yang lepas
219.
serta huruf-nya telah banyak yang hilang atau tidak kelihatan,
220.
Sutra itu harus di-tulisi kembali,
221.
kemudian di-susun kembali,
222.
atau di-cetak se-banyak mungkin
223.
dan di-bagi-kan kepada Umat yang cinta Dharma
224.
di pelbagai Daerah.
225.
Ketahui-lah, Putra Putri yang ber-budi itu
226.
akan mendapat kesempatan yang cerah,
227.
yaitu akan menjadi Raja Kecil
228.
atau Pemimpin Daerah yang terkemuka,
229.
dan selama 30 kali masa kelahiran-nya,
230.
setelah berakhir-nya kehidupan pada masa ini.
231.
Jika pekerjaan yang mulia ini
232.
hanya di-kerja-kan oleh sang Danapati ( Orang yang berdana atau Donatur ) sendiri saja,
233.
maka ia akan menjadi seorang Raja Cakravartin
234.
yang selalu bergabung dengan Para Raja Kecil
235.
atau Pemimpin dari berbagai Daerah
236.
dalam menjalankan tugas mereka hingga berhasil.”
* * *
237.
“Ada lagi, O Arya Ksitigarbha.
238.
Pada masa yang akan datang,
239.
apabila Para Putra Putri ber-budi
240.
dalam Kehidupan-nya pernah melakukan Kebajikan berdana
241.
atau hanya memuja atau memperbaiki Stupa, Kuil, Vihara,
242.
atau mencetak Sutra-sutra yang di-waris-kan oleh Para Buddha
243.
untuk Para Umat.
244.
Maka ketahui-lah,
245.
bahwa akar Kebaikan-nya,
246.
walau pun hanya se-ujung rambut, se-halus debu,
247.
se-butir pasir, atau hanya se-tetes air,
248.
namun Jasa, yang walau pun hanya sedikit itu,
249.
apabila di-salur-kan kepada semua Makhluk sengsara
250.
yang berada di Semesta atau Dharmadhatu,
251.
mereka akan menikmati Pahala-nya hingga ratus-an ribu masa.
* * *
252.
Akan tetapi
253.
apabila Jasa-nya hanya di-salur-kan kepada Sanak Saudara
254.
atau Keluarga-nya sendiri
255.
atau hanya buat si Pemuja sendiri saja,
256.
maka Pahala yang di-terima lama-nya hanya 3 masa saja.
* * *
257.
Tetapi apabila si Pembuat Jasa-jasa Kebajikan
258.
bersedia melimpahkan Jasa-jasa Kebajikan-nya
259.
kepada semua Makhluk hidup di Alam Semesta atau Dharmadhatu,
260.
boleh di-umpama-kan dengan kata-kata demikian,
261.
‘Dana-nya hanya satu, tapi Pahala-nya akan ber-buah 10.000’,
262.
maka itu,
263.
jangan-lah melepas Pahala yang Maha besar
264.
dengan hanya mendapatkan Pahala yang kecil.
265.
Demikian-lah, Yang Arya Ksitigarbha,
266.
Hukum Sebab Akibat dari Pahala berdana itu sangat menakjubkan.”
* * * * * * * * * *