BAB 13


AMANAT SANG BUDDHA 
KEPADA DEWA DAN MANUSIA 




1. 
Pada saat itu 


2. 
Sang Buddha mengulurkan tangan-Nya yang ber-warna emas 


3. 
untuk menyentuh dan meraba bagian atas dari kepala Sang Ksitigarbha 


4. 
sambil ber-sabda, 


5. 
“Betapa bahagia-nya, 


6. 
O Arya Ksitigarbha Yang Maha Welas Asih. 


7. 
Daya batin-Mu sangat luar biasa, 


8. 
welas asih-Mu tak ter-peri-kan, 


9. 
kebijaksanaan-Mu tak ter-lukis-kan, 


10. 
dan keterampilan-Mu tak ter-tandingi. 


11. 
Para Buddha di 10 Penjuru Dunia 


12. 
semua-nya memuji 


13. 
dan menyanjung daya Kebajikan yang Engkau miliki, 


14. 
sekali pun Kami men-cerita-kan-nya hingga juta-an kalpa pun 


15. 
tidak kunjung habis.” 


* * *




16. 
“O Arya Ksitigarbha,” 


17. 
Sang Buddha melanjutkan Sabda-Nya, 


18. 
“Betapa penting-nya, O Sang Maha Welas Asih, 


19. 
ingat-lah se-dalam-dalam-nya 


20. 
bahwa hari ini Aku sengaja hadir 


21. 
di depan ratus-an ribu koti Hadirin 


22. 
dari Himpunan besar yang meliputi Para Buddha, 


23. 
Para Bodhisattva Mahasattva, Para Dewa, 


24. 
Naga, ke-8 Kelompok Makhluk serta Umat-umat lain-nya 


25. 
di Alam Persamuan Agung 



26. 
di Istana Surga Trayastrimsa ini, 


27. 
Aku dengan perasaan sangat berat ber-pesan 


28. 
serta menyampaikan kewajiban penting kepada Engkau, 


29. 
yakni Tugas Penting untuk mem-bimbing Para Dewa dan Manusia 


30. 
serta segala Makhluk hidup 


31. 
baik yang berada di Alam Surga 


32. 
atau pun di Alam sengsara, 


33. 
terutama mereka yang belum ter-bebas dari Triloka


34. 
yang masih ber-mukim di Alam Neraka Berapi, 


35. 
agar mendapat kesempatan untuk keluar 


36. 
dari tempat kesengsaraan-nya 


37. 
dan tidak akan di-terjun-kan ke Alam kesedihan lagi, 


38. 
karena tempat itu sangat-lah menderita. 


39. 
Meskipun mereka hanya mengalami penderitaan di Alam tersebut 


40. 
se-hari se-malam saja, 


41. 
terutama Para Umat yang berdosa berat, 


42. 
yang harus men-jalan-kan hukuman-nya 


43. 
di Neraka Pancanantarya atau Avici


44. 
yang lama-nya sampai juta-an kalpa 


45. 
dan sukar mendapat kesempatan 


46. 
untuk mengeluarkan diri-nya 


47. 
jika tidak ada Umat yang memberi manfaat doa kepada mereka, 


48. 
O betapa menyedihkan.” 


* * * 




49. 
“O Arya Ksitigarbha, ketahui-lah, 


50. 
Para Umat yang berasal dari Jambudvipa itu, 


51. 
baik minat-nya maupun pikiran-nya 


52. 
dan tabiat-nya tidak ada kepastian. 


53. 
Terutama masih terdapat sebagian besar dari Para Umat 


54. 
yang cenderung melakukan perbuatan buruk atau jahat. 


55. 
Meskipun mereka pernah di-bimbing oleh Para Tokoh Suci 


56. 
hingga ter-gerak budi-nya, 


57. 
namun kebanyakan dari mereka 


58. 
hanya ber-tahan se-kejab saja lalu merosot lagi. 


59. 
Jika mereka bertemu dengan Lingkungan yang jahat, 


60. 
maka benih yang buruk 


61. 
mudah sekali tumbuh menjadi subur. 


62. 
Maka dari itu, 


63. 
sejak jauh dari masa ini 


64. 
Aku pernah men-jelma-kan diri-Ku 


65. 
menjadi juta-an Buddha atau bentuk Makhluk yang lain, 


66. 
kemudian menurut sifat sang Umat atau perangai-nya 


67. 
Aku memberi bimbingan kepada mereka 


68. 
untuk menyelamatkan mereka, 


69. 
supaya mereka terbebas dari penderitaan se-cepat mungkin.” 


* * * 




70. 
“O Arya Ksitigarbha, 


71. 
hari ini dalam suasana yang demikian khidmat dan cerah 


72. 
serta dengan penuh keyakinan, 


73. 
Aku ber-pesan lagi kepada Anda, 


74. 
bahwa pada masa yang akan datang, 


75. 
apabila terdapat Para Dewa atau pun Manusia 


76. 
serta Para Putra Putri yang ber-budi, 


77. 
jika mereka pernah mengembangkan budi-nya 


78. 
di bidang Buddha Dharma, 


79. 
biar pun Kebaikan-nya hanya se-helai rambut, se-halus debu, 


80. 
bahkan se-kecil se-butir pasir, 


81. 
atau hanya se-tetes air, 


82. 
Engkau harus menggunakan daya Ke-bodhi-an-Mu yang Luhur itu 


83. 
untuk me-lindungi-nya serta mendorong mereka 


84. 
agar dapat meng-gerak-kan hati sanubari-nya se-dalam mungkin, 


85. 
untuk mem-praktek-kan Dharma Luhur 


86. 
dengan cara se-langkah demi s-elangkah 


87. 
hingga mencapai puncak Kesucian, 


88. 
serta memberi dukungan kepada mereka 


89. 
agar Kegiatan Suci mereka ini 


90. 
tidak akan mundur atau menghilang.” 


* * * 




91. 
“Lagi, O Arya Ksitigarbha, 


92. 
pada masa yang akan datang, 


93. 
apabila terdapat Para Dewa atau Para Umat Manusia, 


94. 
di-karena-kan saat akibat karma-nya telah tiba, 


95. 
dan mereka mulai jatuh ke Alam kesedihan 


96. 
atau sedang menuju ambang Pintu Neraka, 


97. 
seandai-nya, saat itu mereka ter-ingat 


98. 
atau dapat menyebut Nama dari seorang Buddha, 


99. 
atau Nama dari seorang Bodhisattva, 


100. 
atau mereka masih dapat meng-hafal-kan 1 ( satu ) suku kata, 


101. 
atau 1 bait gatha dari Sutra Mahayana, 


102. 
maka Umat tersebut harus di-selamat-kan oleh kekuatan kesucian-Mu. 


103. 
Atau di-beri ber-bagai cara yang mudah, 


104. 
agar mereka dapat dengan cepat 


105. 
mem-bebas-kan diri-nya dari Jalan Kesengsaraan 


106. 
dan keluar dari ambang Pintu Neraka. 


107. 
Dan pada waktu itu juga, 


108. 
Engkau dapat mem-perlihat-kan badan Anantayakaya-Mu di Alam itu 


109. 
guna membuka Pintu Neraka 


110. 
dan mem-bebas-kan Para Penderita dari siksa-an Neraka, 


111. 
kemudian Umat yang telah di-selamat-kan oleh-Mu itu 


112. 
di-bimbing agar dapat di-lahir-kan di Surga atau Dunia Manusia 


113. 
untuk menikmati Kebajikan-nya. 


114. 
Apabila sudah tepat saat-nya, 


115. 
berikan-lah Dharma Luhur kepada mereka, 


116. 
agar mereka semua dapat mencapai Ke-bodhi-an-nya.” 


* * * 





117. 
Pada waktu itu juga 


118. 
Sang Buddha meng-ucap-kan 4 bait gatha 


119. 
kepada Bodhisattva Ksitigarbha, 



* * * * * 


Para Dewa dan manusia yang ada pada saat ini dan pada masa mendatang 

Ku-serah-kan kepada-Mu dengan penuh keyakinan 

Selamat-kan-lah mereka dengan Maha-Prabhava ( Kekuatan Batin yang Maha Besar ) 

Dan jangan ada 1 ( satu ) pun Umat yang ter-jerumus ke Alam kesengsaraan 


* * * * * 




120. 
Saat itu, Sang Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha ber-anjali 


121. 
dengan me-rangkup-kan ke-dua telapak tangan-Nya 


122. 
seraya ber-kata, 


123. 
“Hal itu tak usah-lah di-khawatir-kan, 


124. 
O Bhagava Yang Termulia. 


125.
Bagi Para Umat ber-budi yang berada pada masa mendatang, 


126. 
asal-kan mereka ber-tekad meng-hayati Buddha Dharma 


127. 
walaupun hanya sekali saja 


128. 
mereka pernah merasa yakin 


129. 
dan hormat terhadap Buddha Dharma, 


130. 
Aku akan menggunakan ratus-an ribu jenis cara yang sesuai dengan kondisi-nya 


131. 
untuk menyelamatkan mereka, 


132. 
mem-bebas-kan mereka dari penderitaan. 


133. 
Tentu akan lebih baik lagi 


134. 
jika mereka dapat mendengar atau membaca Sutra Mahayana 


135. 
dan langsung mem-bangkit-kan Bodhicitta-nya 


136. 
serta ber-hasrat mem-praktek-kan Dharma dalam Kehidupan-nya, 


137. 
pasti mereka tidak akan mundur dari Jalan Anuttara Samyak Sambodhi


138. 
dan segala cita-cita luhur 


139. 
mereka akan mencapai kesempurnaan.” 


* * * 





140. 
Ketika perkataan Sang Ksitigarbha sampai di sini, 


141. 
tiba-tiba seorang Bodhisattva ber-Nama Akasagarbha 


142. 
bangkit dari tempat duduk-Nya, 


143. 
lalu ber-sujud kepada Sang Buddha sambil ber-kata, 


144. 
“O Bhagava Yang Termulia, 


145. 
sejak Saya mengikuti Himpunan Terbesar 


146. 
di Persamuan Agung ini, 


147. 
Saya telah mendengar Sang Bhagava menyanjung 


148. 
dan memuji kewibawaan 


149. 
dan kekuatan kesucian yang amat menakjubkan 


150. 
yang di-miliki oleh Sang Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha, 


151. 
maka pada kesempatan ini 


152. 
Saya ingin ber-tanya, 


153. 
apabila Para Putra Putri ber-budi 


154. 
yang berada di masa mendatang 


155. 
serta Para Dewa, Naga, dan Makhluk-makhluk lain-nya, 


156. 
yang mendapat kesempatan 


157. 
untuk mendengar Nama Sang Ksitigarbha, 


158.
meng-kaji Sutra Beliau, 


159. 
memberi hormat kepada Beliau, 


160. 
serta mengadakan puja bakti terhadap ruphang Beliau, 


161. 
dengan melakukan Kebajikan ini, 


162. 
manfaat apa-kah yang akan mereka peroleh ? 


163. 
Mohon sudi kira-nya Bhagava Yang Termulia 


164. 
ber-sedia meng-urai-kan-nya kepada Kami sekalian 


165. 
serta kepada Para Umat yang ber-budi 


166. 
baik di masa sekarang dan di masa mendatang.” 


* * * 





167. 
Sang Buddha ber-sabda kepada Bodhisattva Mahasattva Akasagarbha, 


168. 
“Dengar-kan-lah baik-baik 


169. 
O Arya Akasagarbha Yang Terhormat. 


170. 
Manfaat-nya banyak sekali, 


171. 
dan sekarang Aku akan menerangkan-nya satu per satu 


172. 
kepada-Mu sekalian.” 



* * * 





173. 
“Ketahui-lah, 


174. 
apabila Para Putra Putri ber-budi yang berada di masa mendatang, 


175. 
bila mana mereka melihat gambar Sang Ksitigarbha, 


176. 
serta mendengar Sutra-Nya, 


177. 
atau pun membaca Sutra-Nya, 


178. 
serta langsung mem-praktek-kan Ajaran-Nya, 


179. 
di samping itu mereka juga selalu memuja Beliau 


180. 
dengan dupa, bunga, pangan, 


181. 
jubah, permata, dan sebagai-nya, 


182. 
serta rela memberikan dana untuk membangun Vihara, 


183. 
atau hanya me-letak-kan ruphang-Nya 


184. 
di dalam rumah-nya sendiri, 


185. 
atau hanya memberi hormat kepada Beliau, 


186. 
atau hanya memuji Jasa-Nya dengan menyebut Nama-Nya, 


187. 
maka Para Putra Putri yang ber-budi tersebut 


188. 
akan memperoleh 28 macam manfaat, yakni 




* * * * *



1) Selalu di-lindungi oleh Para Dewa, Naga, Asta Gatyah, dan hidup-nya selalu selamat sentosa. 


2) Pahala dan Kebajikan-nya semakin ber-tambah. 


3) Terkumpul benih Kebajikan atas keyakinan-nya terhadap Buddha Dharma. 


4) Tidak akan mundur dari Jalan mencapai Kesucian Anuttara Samyak Sambodhi


5) Memiliki sandang pangan yang cukup. 


6) Terhindar dari segala macam musibah dan wabah penyakit. 


7) Terhindar dari bencana banjir dan kebakaran. 


8) Terbebas dari pencurian dan perampokan. 


9) Selalu di-hormati Orang. 


10) Selalu mendapat dukungan dan bantuan dari Para Dewa Dewi dari Alam Surga dan Para Raja Setan yang ber-budi. 


11) Apabila beliau adalah seorang Wanita, akan dapat ter-lahir sebagai seorang Pria pada Kehidupan yang akan datang. 


12) Dan apabila ingin ter-lahir sebagai seorang Wanita, mereka akan menjadi Putri Raja atau Putri dari Para Pejabat atau Pembesar yang mulia. 


13) Memiliki paras muka yang cantik dan di mana-mana di-sukai Orang. 


14) Selalu mendapat kesempatan untuk di-lahir-kan di Alam Surga. 


15) Akan terlahir sebagai Raja atau Kepala Negara. 


16) Dapat mengetahui Kehidupan pada masa yang lampau. 


17) Cita-cita-nya selalu tercapai. 


18) Keluarga-nya selalu aman, tentram, dan bahagia. 


19) Semua malapetaka lenyap. 


20) Tehindar dari 3 Alam kesengsaraan. 


21) Apa yang di-kerja-kan selalu berhasil. 


22) Selalu tidur nyenyak. 


23) Leluhur-nya ikut ter-bebas dari belenggu penderitaan. 


24) Jika Para Leluhur-nya juga pernah me-nanam Kebajikan, hal ini dapat membantu-nya untuk lahir di Alam Surga. 


25) Mendapat pujian dari Para Suciwan. 


26) Memiliki pikiran yang cerdas, tangkas, cekatan, dan tajam. 


27) Memiliki jiwa yang welas asih. 


28) Akhir-nya akan mencapai tingkat Ke-Buddha-an. 



* * * * * 






189. 
Sang Buddha kemudian melanjutkan Sabda-Nya, 


190. 
“Lagi, O Arya Akasagarbha. 


191. 
Apabila Para Dewa, Naga, 


192. 
Dewa Bumi, Dewa Surga, 


193. 
Para Raja Setan dan Pengikut-nya, 


194. 
baik yang berada di masa sekarang 


195. 
atau pun pada masa mendatang, 


196. 
setelah mereka mendengar Nama Sang Ksitigarbha 


197. 
lalu mereka memberi hormat kepada ruphang Beliau 


198. 
atau pun mereka mendapat kesempatan mendengar Dharma 


199. 
atau Sutra tentang Maha Purva Pranidhana ( Janji Bodhisattva ) 


200. 
serta Tugas Suci Sang Ksitigarbha, 


201. 
dan dengan segera mereka ter-gerak hati-nya, 


202. 
kemudian meng-hormat kepada Beliau dengan tulus 


203. 
sambil memuji Jasa-jasa Beliau, 


204. 
maka mereka akan memperoleh 7 macam manfaat sebagai berikut ; 




* * * * * 


1) Status mereka akan cepat naik ke Tingkat Alam Suci. 


2) Karma buruk yang di-miliki segera lenyap. 


3) Selalu di-lindungi oleh Para Buddha. 


4) Bodhicitta-nya tidak akan mundur sedikit pun. 


5) Kekuatan dan kebijaksanaan-nya makin ber-tambah. 


6) Dapat memiliki kekuatan batin. 


7) Kelak pasti akan mencapai Tingkat Buddha. 



* * * * * 







205. 
Para Hadirin dari Himpunan Agung 


206. 
yang ter-diri dari juta-an Para Buddha, Bodhisattva Mahasattva, 


207. 
Dewa, Naga, ke-8 Kelompok Makhluk, 


208. 
serta Umat-umat lain-nya, 


209. 
setelah mendengar Buddha Sakyamuni menyanjung dan memuji 


210. 
tentang kewibawaan, kebijaksanaan, 


211. 
yang se-demikian Mulia dan Luhur, 


212. 
yang mana di-miliki oleh Sang Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha, 


213. 
maka dengan se-laras mereka meng-ucap-kan, 


214. 
“Adbhuta, Adbhuta, Adbhuta ! 


215. 
( Luar biasa sekali, sangat luar biasa, hal ini belum pernah terjadi – 3 x )” 


* * * 





216. 
Pada saat itu, 


217. 
bunga mandarava Surga yang amat harum 


218. 
serta jubah Surga, manikam Surga, 


219. 
dan keyura Dewata ( untaian manikam ) 


220. 
yang banyak-nya bagai-kan hujan 


221. 
terus-menerus memadati seluruh Istana Surga Trayastrimsa, 


222. 
sebagai persembahan kepada Sang Buddha Sakyamuni 


223. 
dan kepada Bodhisattva Ksitigarbha, 


224. 
dan juga sebagai tanda Terimakasih yang mendalam 


225. 
atas Jasa-jasa Sang Buddha Sakyamuni 


226. 
yang telah memberikan khotbah 


227. 
yang tak ternilai manfaat-nya, 


228. 
dan juga sebagai tanda Penghormatan yang se-tinggi-tinggi-nya 


229. 
kepada Ksatria Sejati Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha. 


* * * 




230. 
Kemudian Para Hadirin ber-sama-sama memberi hormat 


231. 
kepada Buddha Sakyamuni dan Bodhisattva Ksitigarbha 


232. 
dengan mengatupkan ke-dua telapak tangan mereka, 


233. 
dan dengan perasaan bahagia 


234. 
mereka kembali ke tempat masing-masing. 




* * * * * * * * * *