MANFAAT DARI MENDENGAR
SERTA MEMBACA “KSITIGARBHA SUTRA”
1.
Pada saat itu,
2.
di bagian atas kepala Buddha Sakyamuni
3.
tiba-tiba mengeluarkan ratus-an ribu koti ‘Maha Urnasaprabha’
4.
yakni ber-jenis-jenis sinar,
5.
berupa rambut yang ber-cahaya dan ber-warna,
6.
warna-nya berupa ‘Sinar Putih’ dan ‘Maha Sinar Putih’,
7.
‘Sinar Bahagia’ dan ‘Maha Sinar Bahagia’,
8.
‘Sinar Mutiara’ dan ‘Maha Sinar Mutiara’,
9.
’Sinar Lembayung’ dan ‘Maha Sinar Lembayung’,
10.
’Sinar Nila’ dan ‘Maha Sinar Nila’,
11.
’Sinar Biru’ dan ‘Maha Sinar Biru’,
12.
’Sinar Merah’ dan ‘Maha Sinar Merah’,
13.
’Sinar Hijau’ dan ‘Maha Sinar Hijau’,
14.
’Sinar Emas’ dan ‘Maha Sinar Emas’,
15.
‘Sinar Awan Bahagia’ dan ‘Maha Sinar Awan Bahagia’,
16.
‘Sinar Roda 1.000’ dan ‘Maha Sinar Roda 1.000’,
17.
’Sinar Roda Permata’ dan ‘Maha Sinar Roda Permata’,
18.
’Sinar Roda Surya’ dan ‘Maha Sinar Roda Surya’,
19.
‘Sinar Roda Chandra’ dan ‘Maha Sinar Roda Chandra’,
20.
‘Sinar Istana Surga’ dan ‘Maha Sinar Istana Surga’,
21.
‘Sinar Sagara Megha’ dan ‘Maha Sinar Sagara Megha’,
22.
serta sinar-sinar yang lain-nya.
23.
Setelah sinar tersebut ber-henti keluar
24.
dari bagian atas kepala Sang Buddha Sakyamuni,
25.
kemudian di-susul dengan suara merdu
26.
yang bunyi-nya amat harmonis
27.
langsung mengumandangkan kabar baik
28.
kepada Para Hadirin serta Para Dewa, Naga,
29.
ke-8 Kelompok Makhluk,
30.
baik Manusia maupun Makhluk yang bukan Manusia.
* * *
31.
“O Hadirin yang Ku-hargai,
32.
dengar-kan-lah, hari ini Aku berada di Persamuan Agung
33.
di Istana Surga Trayastrimsa
34.
untuk menyanjung dan memuji
35.
Sang Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha,
36.
yang selalu menyampaikan cara yang terampil
37.
serta usaha-usaha ber-faedah lain-nya
38.
yang tak terbayangkan dari Buddha Dharma
39.
kepada Para Dewa dan Manusia,
40.
agar Para Umat memperoleh manfaat
41.
dan kemudian dapat mencapai hasil yang Agung,
42.
yang sulit disebut Luhur-nya.
43.
Bahkan Beliau mengajarkan cara Vikramaryahetu ( Memuliakan Nama Buddha )
44.
yang mana sangat ber-manfaat bagi Umat-Nya,
45.
agar Umat-Nya dapat meninggikan Tingkat Kesucian-nya
46.
se-Tingkat Dasa Bhumaya
47.
( Tingkat Teragung atau Tingkat Sesama Buddha )
48.
serta dapat memahami Dharma
49.
dan selama-nya tidak akan mundur dari Jalan Anuttara Samyak Sambodhi.”
* * *
50.
Pada saat Sabda Sang Buddha baru ber-kumandang sampai di sini,
51.
tiba-tiba seorang Bodhisattva Mahasattva yang ber-Nama Avalokiteshvara
52.
bangkit dari tempat-Nya,
53.
lalu ber-sujud dengan ke-dua telapak tangan
54.
kepada Sang Buddha seraya ber-kata,
55.
“O Bhagava Yang Termulia,
56.
sudi-lah kira-nya menjelaskan kepada kami
57.
tentang manfaat serta Pahala yang akan di-miliki
58.
dalam memuja Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha
59.
yang Maha Maitri Karuna,
60.
yang senantiasa dengan rasa welas asih-nya
61.
menolong Makhluk yang sengsara,
62.
yang selalu men-jelma-kan diri-Nya
63.
hingga juta-an badan,
64.
untuk ber-tugas di juta-an Dunia,
65.
yang memiliki segala Jasa yang lengkap,
66.
yang memiliki kewibawaan, keterampilan,
67.
dan kebijaksanaan Luhur nan Agung itu.
68.
Dan baru saja, Aku mengetahui
69.
dari suara yang di-kumandang-kan oleh Sang Buddha,
70.
bahwa Sang Buddha tadi ber-sama-sama dengan Para Buddha
71.
yang berada di 10 Penjuru Dunia
72.
dengan suara yang se-laras menyanjung dan memuji
73.
Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha.
74.
Sungguh, O Bhagava,
75.
Jasa-jasa yang di-miliki oleh Sang Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha ini
76.
se-demikian Luhur dan banyak,
77.
apabila Kita memohon agar Para Buddha yang lampau,
78.
Para Buddha di masa sekarang,
79.
serta Para Buddha di masa mendatang
80.
ber-sama-sama menyebut Jasa-Nya secara satu per satu
81.
mungkin tidak akan habis penyebutan-nya untuk se-lama-lama-nya.
* * *
82.
O Bhagava,
83.
se-waktu Persamuan Agung ini di-resmi-kan oleh-Mu,
84
bukan-kah Sang Bhagava pernah mengabarkan
85.
ingin ber-sama-sama Para Hadirin
86.
menyanjung dan memuji Jasa Ksitigarbha ?
87.
Sekarang, demi memberi manfaat kepada Para Makhluk
88.
yang berada di masa sekarang atau di masa mendatang,
89.
sudi-lah di-beritahu Pahala apa yang akan mereka miliki
90.
apabila mereka memuja Sang Ksitigarbha,
91.
terutama kepada Himpunan yang besar ini,
92.
agar Para Dewa, Naga, dan ke-8 Kelompok Makhluk hidup
93.
mendapat suatu kesempatan yang cerah
94.
untuk memuja Beliau
95.
dan langsung di-anugerahi oleh Rahmat Beliau.”
* * *
96.
Sang Buddha ber-sabda kepada Sang Bodhisattva Avalokiteshvara,
97.
“O Arya Avalokiteshvara Yang Maha Karunika.
98.
Betapa pula keadaan serta kedudukan Anda
99.
tidak berbeda dengan Sang Ksitigarbha,
100.
demikian pula, hubungan Anda dengan segala Makhluk Jambudvipa ( Alam Manusia ).
101.
Engkau selalu menolong Makhluk-makhluk di Dunia Saha Loka itu,
102.
sehingga tercipta-nya hubungan yang erat dan akrab,
103.
baik Para Dewa maupun Para Naga,
104.
baik Para Pria atau Wanita dari Umat Manusia,
105.
atau pun Para Setan dan sebagai-nya,
106.
serta Para Makhluk yang ber-nasib malang
107.
yang masih berada di 6 Gatya kesengsaraan itu.
108.
Bila mana mereka mendengar Nama Anda
109.
atau melihat ruphang Anda,
110.
mereka ingin sekali memuji Jasa-jasa Anda.
111.
Nah, Umat-umat yang telah bangkit budi-setia-nya terhadap Anda itu
112.
semua-nya tidak akan mundur dari Jalan Anuttara Samyak Sambodhi,
113.
mereka akan selalu mendapat kesempatan
114.
di-lahir-kan di Surga
115.
untuk menikmati Pahala yang pernah di-anugerahi oleh-Mu.
116.
Serta ada juga Para Umat,
117.
yang apabila saat-nya telah tiba,
118.
akan di-visuddhi oleh Para Buddha di masa mendatang.
* * *
119.
O Arya Avalokiteshvara,
120.
Anda-lah yang paling penyayang
121.
dan suka menolong Para Makhluk sengsara
122.
serta Para Dewa, Naga, ke-8 Kelompok Makhluk
123.
dan Umat-umat lain-nya.
124.
Baik-lah, sekarang Aku akan menguraikan
125.
tentang manfaat dan Pahala yang amat Luhur
126.
yang akan di-peroleh Para Umat
127.
dalam memuja Bodhisattva Ksitigarbha
128.
kepada kamu sekalian,
129.
sudi kira-nya Anda sekalian mendengarkan penjelasan-Ku ini,
130.
Aku akan memulai-nya.”
131.
“Kira-nya sudi di-urai-kan,
132.
O Bhagava Yang Termulia.
133.
Kami sekalian telah siap mendengarkan-nya,”
134.
sahut Sang Avalokiteshvara.
* * *
135.
Sang Buddha ber-sabda
136.
kepada Sang Bodhisattva Mahasattva Avalokiteshvara,
137.
“O Arya Avalokiteshvara Yang Maha Karunika.
138.
Ketahui-lah, baik pada masa sekarang
139.
atau masa mendatang di pelbagai Dunia
140.
apabila terdapat Para Dewa dan Manusia,
141.
di-karena-kan usia Surga
142.
atau kenikmatan Kebahagiaan Surga telah habis,
143.
begitu pula pancalabha-nya
144.
atau ke-5 macam keburukan telah ber-wujud semua
145.
( jubah-nya kotor, rambut-nya kering,
146.
dan sinar badan-nya gelap, ketiak-nya ber-keringat,
147.
badan-nya ber-bau tidak sedap,
148.
serta duduk-nya tidak bisa tenang ),
149.
atau akan jatuh ke Alam kesengsaraan,
150.
saat itu, apabila Para Dewa dan Manusia
151.
baik Pria maupun Wanita,
152.
jika mereka mempunyai kesempatan
153.
melihat gambar atau ruphang Sang Ksitigarbha,
154.
atau hanya mendengar Nama Beliau,
155.
dan mereka langsung membangkitkan hati sanubari-nya,
156.
lalu memberi hormat kepada Beliau,
157.
maka kondisi dari Para Dewa dan Manusia
158.
yang malang itu lantas berubah.
159.
Yaitu usia mereka akan ber-tambah panjang
160.
dan Para Dewa dapat menikmati Kebahagiaan Surga
161.
atau lain-nya seperti semula-nya.
162.
Dan mereka tidak akan di-jatuh-kan di Alam kesedihan,
163.
atau di-kenai hukuman berat.
164.
Apabila Sang Dewa dan Manusia yang telah bebas dari kesengsaraan itu
165.
dapat terus membangkitkan iman-nya se-dalam-dalam-nya
166.
serta sering dengan dupa, wangi-an, bunga,
167.
jubah, makanan, dan minuman,
168.
berbagai permata, untaian manikam dan sajian lain-nya
169.
untuk mengadakan puja bakti kepada Sang Ksitigarbha,
170.
maka Jasa dan Kebajikan yang akan di-peroleh sang Pemuja
171.
banyak-nya sungguh sulit di-sebut-kan lagi.”
* * *
172.
“Ada lagi, O Arya Avalokiteshvara.
173.
Pada masa sekarang atau masa mendatang,
174.
apabila terdapat Para Makhluk yang menghuni di 6 Gatya
175.
( Alam Dewa, Alam Asura, Alam Manusia,
176.
Alam Neraka, Alam Setan, dan Alam Binatang )
177.
di pelbagai Dunia itu,
178.
seandai-nya saat Kehidupan mereka akan berakhir,
179.
mereka dapat mendengar Nama Sang Ksitigarbha
180.
dan dapat di-ingat betul oleh indera telinga serta pikiran-nya,
181.
maka Umat tersebut pasti tidak akan mengalami penderitaan
182.
di 3 Alam kesengsaraan
183.
( Alam Neraka, Alam Setan Kelaparan, dan Alam Binatang ).
184.
Apalagi jika saat ia akan meninggal dunia,
185.
Anak-nya, atau Keluarga-nya,
186.
segera membuat sebuah ruphang
187.
atau lukisan dari Sang Ksitigarbha
188.
dengan menggunakan harta benda dari si Almarhum,
189.
maka si Almarhum akan cepat di-lahir-kan di Surga atau Dunia Manusia,
190.
tanpa rintangan apa pun yang akan menghalangi-nya.”
* * *
191.
Atau Umat tersebut sudah lama menderita penyakit parah
192.
tapi belum juga tiba ajal-nya,
193.
kini beliau dapat mendengar dan melihat,
194.
bahwa Keluarga-nya sedang menggunakan harta benda-nya
195.
untuk membuat atau melukis gambar Sang Ksitigarbha,
196.
maka dengan Kebajikan ini si Penderita tersebut,
197.
yang walaupun di-sebab-kan akibat karma
198.
beliau harus mengalami penyakit berat,
199.
namun berkat Jalan Kesucian yang di-perbuat-nya itu,
200.
penyakit parah yang di-alami-nya
201.
akan ber-angsur-angsur sembuh kembali
202.
dan umur-nya akan ber-tambah panjang.
203.
Tapi, apabila si Penderita tersebut masa hidup-nya telah habis
204.
dan kemudian beliau harus menghembus nafas-nya yang terakhir,
205.
dan apabila se-masa hidup-nya
206.
beliau pernah berbuat kejahatan,
207.
dan akibat dari perbuatan-nya
208.
beliau harus di-lahir-kan di Alam kesengsaraan,
209.
tetapi kini,
210.
berkat Jasa Kesucian dari membuat atau melukis
211.
gambar Sang Ksitigarbha,
212.
maka si Almarhum tersebut akan di-lahir-kan di Alam Surga
213.
untuk menikmati Kebahagiaan-nya,
214.
dan segala karma buruk yang di-miliki-nya akan musnah.”
* * *
215.
“Ada lagi, O Arya Avalokiteshvara.
216.
Pada masa yang akan datang,
217.
apabila terdapat Para Pria atau Wanita,
218.
pada saat mereka masih Bayi yang sedang menyusu,
219.
atau yang baru ber-umur 3 tahun, atau 5 tahun,
220.
atau masih di bawah 10 tahun,
221.
tapi Orangtua-nya atau Adik-Kakak-nya telah meninggal dunia,
222.
kini setelah Dewasa
223.
beliau selalu merindukan Orangtua-nya atau Adik-Kakak-nya.
224.
Namun, di tempat mana-kah,
225.
dan di Alam mana-kah mereka berada,
226.
beliau sama sekali tidak mengetahui-nya.”
* * *
227.
“Akan tetapi, jika si Perindu ber-sedia
228.
membuat atau melukis gambar Sang Ksitigarbha
229.
atau se-waktu mendengar Nama Bodhisattva Ksitigarbha
230.
lalu bangkit hati sanubari-nya
231.
untuk mengadakan puja bakti
232.
genap selama 1 hari, atau 2, 3, 4, hingga 7 hari
233.
tanpa goyah keyakinan-nya,
234.
maka sejak itu,
235.
Para Almarhum dari Keluarga si Perindu,
236.
walaupun mereka berdosa berat
237.
dan harus menjalani hukuman-nya selama ber-kalpa-kalpa,
238.
kini berkat si Perindu telah membuat Jasa yang se-demikian Agung,
239.
maka Para Almarhum tersebut,
240.
baik Orangtua-nya maupun Kakak-nya
241.
akan segera terlepas dari Alam kesengsaraan,
242.
lalu di-lahir-kan di Alam Surga
243.
untuk menikmati Kebahagiaan.
244.
Dan seandai-nya si Almarhum
245.
sudah lama di-lahir-kan di Alam Surga atau Dunia Manusia
246.
karena berkat karma baik
247.
yang pernah di-perbuat si Almarhum sendiri
248.
pada masa hidup-nya,
249.
kini karena di-tambahi lagi Jasa Kebajikan
250.
yang di-lakukan oleh si Perindu,
251.
yang disebut ‘Ariyahetu’ ( Penghubung Agung ),
252.
maka semakin ber-tambah-lah Jasa Kebajikan serta Kebahagiaan-nya.”
* * *
253.
“Jika si Perindu bersedia dengan sepenuh hati
254.
memuja Sang Ksitigarbha selama 7 hari penuh
255.
terus-menerus menyebut Nama Bodhisattva Ksitigarbha
256.
genap 10.000 kali,
257.
maka Sang Bodhisattva Ksitigarbha akan men-jelma
258.
menjadi sebuah badan yang Maha Besar
259.
yang disebut ‘Anantayakaya’
260.
untuk menemui dan mengabarkan kepada si Perindu
261.
tentang tempat atau Alam di mana si Almarhum itu di-lahir-kan.”
* * *
262.
“Atau Beliau dengan menggunakan daya Maha Rddhi Abhijnabala-Nya ( tenaga batin )
263.
datang ke dalam mimpi si Perindu
264.
dan mengajak si Perindu
265.
untuk melihat Keluarga-nya,
266.
yang telah di-lahir-kan di pelbagai Alam itu.
267.
Jika Umat tersebut setelah menyaksikan Keluarga-nya,
268.
dan dengan rajin beliau ber-sedia
269.
menyebut Nama Bodhisattva Ksitigarbha
270.
sebanyak 1.000 kali dalam 1 ( satu ) hari
271.
hingga genap sampai 1.000 hari,
272.
maka ia akan selalu di-lindungi oleh Para Dewa Bumi
273.
hingga batas Kehidupan-nya di Dunia.
274.
Dan pada saat sekarang ini juga
275.
keadaan-nya akan menjadi amat sejahtera,
276.
sandang pangan-nya selalu berlebihan.
277.
Ia akan jarang di-timpa kesengsaraan
278.
atau menderita penyakit parah
279.
dan hal-hal yang tidak di-ingin-kan-nya
280.
sama sekali tidak akan mendekati pintu rumah-nya,
281.
apalagi menimpa diri-nya.
282.
Karena rajin menghayati Dharma,
283.
maka akhir-nya ia mendapat kesempatan di-tahbis-kan
284.
oleh Sang Bodhisattva Ksitigarbha.”
* * *
285.
“Ada lagi, O Arya Avalokiteshvara,”
286.
Sang Buddha me-lanjut-kan,
287.
“Pada masa yang akan datang,
288.
apabila terdapat Para Putra Putri yang ber-budi
289.
yang ber-hasrat ingin mem-bangkit-kan Bodhicitta-nya
290.
untuk menjadikan diri-nya
291.
sebagai Penyelamat dari segala Makhluk yang sengsara,
292.
ingin mencapai Pahala dari Anuttara Samyak Sambodhi,
293.
ingin mem-bebas-kan diri-nya dari Triloka
294.
dan di-lahir-kan di Alam Buddha,
295.
maka mereka harus melakukan hal ini,
296.
yakni, ‘Baik di depan ruphang Sang Ksitigarbha,
297.
maupun hanya dengan menyebut Nama-Nya,
298.
lalu dengan sepenuh hati menyatakan berlindung kepada-Nya,
299.
atau menyediakan dupa, we-wangi-an, bunga,
300.
jubah, permata, makanan, dan minuman,
301.
untuk mengadakan puja bakti kepada Beliau,
302.
maka cita-cita dari Umat yang ber-budi itu akan cepat tercapai,
303.
dalam memperoleh inti Dharma
304.
tanpa halangan apa pun.”
* * *
305.
“Ada lagi, O Arya Avalokiteshvara.
306.
Pada masa yang akan datang,
307.
apabila terdapat Para Putra Putri yang ber-budi
308.
yang ber-hasrat ingin mewujudkan cita-cita-nya
309.
pada masa sekarang atau pada masa mendatang,
310.
atau mereka ingin menyukseskan ratus-an ribu koti jenis tugas-nya
311.
pada masa sekarang atau pada masa mendatang,
312.
kemudian mereka ber-tekad
313.
menyatakan ber-lindung kepada Sang Ksitigarbha
314.
dan memuja ruphang-Nya,
315.
dengan memuliakan Jasa Sang Ksitigarbha dan Nama-Nya,
316.
maka cita-cita yang di-miliki oleh Putra Putri ber-budi itu akan terwujud,
317.
dan pekerjaan apa pun yang di-kerja-kan pasti berhasil.
318.
Atau mereka dengan tulus memohon bantuan
319.
dari Sang Ksitigarbha Yang Maha Welas Asih,
320.
agar mereka dapat dengan cepat terbebas
321.
dari 6 Alam kesengsaraan.
322.
Permohonan seperti ini pun dapat di-kabul-kan oleh Beliau,
323.
asalkan si Pemuja rajin
324.
terus menjalankan Dharma-nya tanpa berhenti,
325.
lalu Bodhisattva Ksitigarbha akan melakukan pen-tahbis-an
326.
saat sang Umat tersebut sedang tidur.”
* * *
327.
“Ada lagi, O Arya Avalokiteshvara.
328.
Pada masa yang akan datang,
329.
apabila terdapat Para Putra Putri yang ber-budi,
330.
mereka amat suka pada Sutra-sutra Mahayana,
331.
serta mereka ber-janji
332.
akan meng-kaji Sutra tersebut hingga lancar,
333.
supaya dapat meng-hafal makna-makna-nya.
334.
Mereka me-minta Para Guru Dharma untuk mengajari-nya
335.
agar dapat dengan cepat memahami Dharma tersebut.
336.
Namun hasil-nya nihil, apa sebab-nya ?
337.
Karena semua Dharma yang mereka pelajari
338.
tidak dapat di-ingat !
339.
Meskipun mereka belajar dengan rajin
340.
dan telah me-makan waktu yang lama,
341.
mereka masih belum bisa memahami
342.
atau menulis makna-makna dari Sutra yang di-pelajari-nya
343.
dan sama sekali tidak dapat di-ingat di dalam hati-nya.
344.
Mengapa terjadi hal yang demikian ?
345.
Sebab sang Umat tersebut kebijaksanaan-nya
346.
masih di-halangi oleh karma buruk yang silam
347.
dan amat sukar di-hapus-kan-nya,
348.
sehingga ia sama sekali tidak memiliki peluang
349.
untuk menghayati Sutra terpenting itu.
350.
Betapa menyedihkan.”
* * *
351.
“Akan tetapi, apabila mereka menyadari-nya,
352.
dan mendapat kesempatan
353.
untuk mendengar Nama Agung dari Sang Ksitigarbha
354.
atau dapat melihat ruphang-Nya,
355.
kemudian langsung tergerak hati sanubari-nya
356.
dan secara tulus ikhlas
357.
lalu sang Umat men-cerita-kan isi hati-nya
358.
kepada Bodhisattva Ksitigarbha
359.
apa yang pernah mereka alami
360.
serta kegagalan yang di-hadapi-nya,
361.
dan memohon kepada Beliau
362.
agar cita-cita mereka dalam mencapai penerangan dapat terwujud.
363.
Selain itu, Umat dapat memuja Beliau
364.
dengan dupa, we-wangi-an, bunga,
365.
jubah, makanan dan minuman,
366.
serta berbagai saji-an lain-nya,
367.
dan pada saat pemujaan kepada Bodhisattva Ksitigarbha akan di-mulai,
368.
sang Umat menyediakan se-gelas air bersih di Altar-Nya.
369.
Setelah selang 1 ( satu ) hari 1 ( satu ) malam,
370.
baru-lah air tersebut di-minum
371.
dengan me-rangkup-kan ke-dua telapak tangan
372.
dan menghadap ke arah Selatan.
373.
Ketahui-lah, pada saat air suci itu akan di-minum oleh si Pemuja,
374.
beliau harus ber-sikap dengan khidmat,
375.
dan setelah air tersebut di-minum,
376.
Umat tersebut harus menghindari 5 jenis sayur yang ber-bau
377.
beserta daging dan alkohol,
378.
juga di-larang melakukan perbuatan asusila, dusta,
379.
dan pembunuhan selama 7 hari 7 malam
380.
atau 7 x 3 hari ( 21 hari ).
381.
Nah, Para Putra Putri ber-budi ini
382.
akan bertemu dengan ‘Anantayakaya’
383.
yang di-jelma-kan oleh Sang Ksitigarbha
384.
di waktu tidur-nya
385.
serta menerima Upacara dari ‘Abhisecani’ ( pen-tahbis-an atau visuddhi )
386.
beserta air suci-Nya,
387.
setelah mereka bangun dari tidur-nya,
388.
mereka akan merasa indera-nya menjadi tajam dan luar biasa.
389.
Sejak itu, Sutra-sutra apa saja yang di-dengar atau di-baca-nya,
390.
tidak akan lupa lagi,
391.
baik 1 (satu ) suku kata atau se-bait gatha pun.”
* * *
392.
“Lagi, O Arya Avalokiteshvara.
393.
Pada masa yang akan datang,
394.
jika terdapat Umat Manusia
395.
yang selalu mengalami kekurangan sandang pangan,
396.
meskipun mereka giat berjuang dalam Kehidupan-nya,
397.
atau segala usaha yang mereka kerja-kan
398.
sampai membanting tulang pun jarang berhasil
399.
dan diri-nya sendiri atau Anggota Keluarga-nya
400.
sering di-timpa malapetaka
401.
hingga Rumah Tangga mereka tidak aman tentram,
402.
atau Anggota Keluarga-nya banyak ter-cerai berai,
403.
atau badan-nya sendiri sering mengalami berbagai musibah,
404.
atau sering merasa ketakutan di waktu tidur,
405.
hingga batin-nya tidak merasa tenang.”
* * *
406.
“Ketahui-lah, hal-hal yang amat tragis ini,
407.
juga di-sebab-kan karma buruk yang berasal dari masa silam
408.
dan amat sukar di-hapus-kan.
409.
Yang dapat membantu mereka
410.
untuk me-lenyap-kan karma buruk itu
411.
adalah apabila mereka dapat mendengar Nama
412.
atau melihat ruphang dari Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha,
413.
kemudian ber-tekad membangkitkan hati sanubari-nya
414.
dan dengan tulus ikhlas
415.
beliau memberi hormat kepada Bodhisattva Ksitigarbha
416.
serta menyebut Nama-Nya, ‘Namo Ksitigarbha Bodhisattvaya.’
417.
Setelah penyebutan-nya genap sampai 10.000 kali,
418.
hal-hal yang tragis itu pasti akan lenyap
419.
secara ber-angsur-angsur sampai total.
420.
Dan sejak itu, Rumah Tangga mereka akan aman tentram,
421.
usaha apa pun yang di-jalan-kan akan berhasil dengan lancar,
422.
sandang pangan cukup dan selalu ber-lebih-lebih-an,
423.
mimpi buruk sama sekali tak pernah terjadi lagi,
424.
dan mereka akan merasa suasana dalam Kehidupan-nya
425.
menjadi se-demikian tenang dan nyaman.”
* * *
426.
“Lagi, O Arya Avalokiteshvara.
427.
Pada masa yang akan datang,
428.
apabila terdapat Para Putra Putri yang ber-budi,
429.
di-sebab-kan harus mengejar mata pencaharian,
430.
atau karena sedang menjalankan tugas dari Atasan
431.
ataupun urusan pribadi,
432.
atau karena menerima kabar duka cita atau kelahiran
433.
yang berasal dari Keluarga-nya
434.
dan meminta ia untuk segera pulang,
435.
atau di-sebab-kan sesuatu masalah pribadi yang amat penting
436.
yang harus di-urus sendiri.
437.
Maka Umat tersebut ter-paksa harus berangkat
438.
dan melewati suatu jalan di dalam hutan rimba
439.
atau harus mengarungi sebuah sungai atau laut,
440.
dan apabila pada saat ia sedang di tengah perjalanan
441.
beliau menemukan banjir,
442.
atau terhalang suatu ngarai atau jurang.
443.
Ketahui-lah, demi keamanan dalam menempuh perjalanan,
444.
sang Umat tersebut sebelum berangkat dapat ber-doa dulu,
445.
mereka dapat menyebut Nama Bodhisattva Ksitigarbha
446.
dengan suara yang jelas atau tanpa keluar suara
447.
sebanyak 10.000 kali
448.
atau menurut kemampuan-nya.
449.
Dengan demikian,
450.
biar pun mereka sedang berada dalam perjalanan
451.
yang sangat berbahaya,
452.
ia tidak akan mendapat suatu halangan apa pun
453.
yang dapat mengganggu-nya.
454.
Karena mereka telah di-lindungi
455.
oleh Para Dewa Bumi yang ber-budi,
456.
baik sedang berjalan, ber-istirahat,
457.
maupun sedang makan atau pun waktu tidur,
458.
beliau tetap aman sentosa.
459.
Meskipun saat mereka sedang berada di dalam hutan rimba
460.
atau secara tiba-tiba di-serang
461.
oleh berbagai jenis binatang buas,
462.
seperti harimau, serigala, singa, dan sebagai-nya,
463.
atau akan di-racuni oleh Orang jahat,
464.
semua itu tidak akan mampu melukai-nya.”
* * *
465.
Sang Buddha ber-sabda
466.
kepada Sang Bodhisattva Mahasattva Avalokiteshvara,
467.
“Sungguh, O Arya Avalokiteshvara,
468.
Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha yang se-demikian hebat ini
469.
sangat-lah ber-manfaat bagi Para Umat Jambudvipa,
470.
dan amat erat hubungan-nya dengan semua Makhluk hidup
471.
yang berada di Alam Semesta
472.
dan Umat Manusia yang yakin terhadap-Nya
473.
akan memperoleh manfaat yang sangat besar.
474.
Jika Anda menginginkan Aku mengisahkan
475.
tentang manfaat dari menghormati
476.
dan menjalankan Dharma
477.
yang di-ajar-kan Bodhisattva Ksitigarbha secara lengkap,
478.
mungkin uraian-Ku hingga ratus-an ribu kalpa pun
479.
tidak akan habis di-urai-kan.
480.
Maka dari itu, O Arya Avalokiteshvara Yang Maha Karunika,
481.
mudah-mudah-an Anda sudi menggunakan welas asih-Mu
482.
serta Maha Rddhi Abhijnabala-Mu yang dalam
483.
untuk menyebarkan Dharma ini ke seluruh Alam Saha Loka,
484.
agar segala Makhluk memperoleh keberkatan-Nya
485.
serta dapat menikmati Kebahagiaan yang datang dari Dharma ini,
486.
yang mana Pahala-nya
487.
dapat di-nikmati hingga ratus-an ribu kalpa.”
* * * * * *
488.
Pada waktu itu Sang Buddha mengucapkan beberapa bait gatha, yang ber-bunyi;
1)
Kekuatan batin dari Sang Ksitigarbha sungguh luar biasa
Mengisahkan-nya hingga juta-an kalpa pun tak kunjung habis
Mendengar, melihat, dan menghormat-Nya walau pun hanya se-saat saja
Manfaat-nya bagi Para Dewa dan Manusia tak terbatas
2)
Baik Pria, Wanita, maupun Para Dewa, Naga, dan Makhluk Surga
Yang akan ter-jerumus ke Alam sengsara karena saat-nya tiba
Berkat ber-lindung kepada Ksitigarbha Bodhisattva dengan se-tulus hati
Usia-nya akan ber-tambah, karma berat-nya pun lenyap atau musnah
3)
Se-masa kecil kehilangan cinta kasih Ayah Bunda
Entah mereka berada di Alam mana
Kakak Adik serta Sanak Keluarga
Sejak lahir tak mengenal satu sama lain
Dengan melukis gambar Ksitigarbha Bodhisattva
Menghormat, memuja-Nya dengan se-tulus hati
3 atau 7 hari terus-menerus me-mulia-kan Nama-Nya
( dengan menyebut ‘NAMO KSITIGARBHA BODHISATTVAYA MAHASATTVAYA’)
Beliau akan menampakkan tubuh ‘Anantayakaya’
Menunjukkan tempat di mana Sanak Keluarga-nya berada
4)
Sekali pun telah ter-jerumus ke Alam sengsara
Dapat di-tolong-Nya untuk ter-bebas dari derita
Jika saja setia, percaya, teguh, tak ter-goyah-kan
Bodhisattva Ksitigarbha dapat menunjukkan tempat
di mana Sanak Keluarga-nya berada
Sekali pun telah ter-jerumus ke Alam sengsara
Dapat di-tolong-Nya untuk ter-bebas dari derita
Jika saja Umat setia, percaya, teguh tak ter-goyah-kan
Kelak pasti akan ter-catat sebagai calon Buddha
5)
Jika ingin mencapai Anuttara Samyak Sambodhi
Hingga ter-bebas-kan dari penderitaan Triloka
Setelah tumbuh Bodhicitta-nya
Hormat dan puja-lah dulu Ksitigarbha Bodhisattva
Segala cita-cita sang Umat akan segera terkabul
Tiada lagi karma penghalang menuju Kesadaran Agung
6)
Ada Orang ber-hasrat meng-kaji Sutra Mahayana
Ingin menyeberangkan Umat ke Pantai Surga
Meskipun tekad ini besar tak ter-peri-kan
Setiap meng-hafal Sutra tak dapat mengingat-nya
waktu terbuang percuma
Karena karma buruk di masa lampau belum ter-hapus
Tak dapat mengingat sebuah Gatha atau se-patah Sutra
Lakukan-lah puja bakti kepada Ksitigarbha Bodhisattva
Dengan dupa, bunga, jubah, makanan, minuman,
serta barang berharga lain-nya, serta
Letakkan se-cawan air bersih di Altar Ksitigarbha Bodhisattva
Setelah 1 hari 1 malam kemudian minum-lah air itu dengan khidmat
Setelah itu pantang makan daging, minum alkohol, ber-dusta, dan melakukan perbuatan asusila
21 hari dan seterus-nya jangan membunuh Makhluk apa pun
Sepenuh hati merenungkan Ksitigarbha Bodhisattva
( dengan menyebut ‘NAMO KSITIGARBHA BODHISATTVAYA MAHASATTVAYA’ )
Dalam mimpi sang Umat akan ber-jumpa Ksitigarbha Bodhisattva Anantayakaya
Setelah bangun dari mimpi ke-6 indra sang Umat menjadi jernih dan suci
Sutra, dari Buddha Dharma ter-tanam ke dalam sanubari-nya secara abadi
Daya Prabhava Ksitigarbha tidak ter-lukis-kan
Dapat membuat Orang menjadi bijak dan bestari
7)
Umat yang menderita miskin merana lagi ber-penyakit
Atau kediaman-nya buruk sekali
Anggota Keluarga-nya pergi meninggalkan-nya
Atau selalu ketakutan di dalam mimpi
Dan mengalami kegagalan keuangan
Puja-lah Sang Ksitigarbha sepenuh hati
Ber-angsur penderitaan akan lenyap sama sekali
Mimpi yang buruk tak kan mengganggu lagi
Sandang pangan cukup dan selalu di-lindungi Makhluk Suci yang ber-budi
8)
Jika harus mendaki gunung menuruni lembah
Masuk ke hutan rimba, mengarungi lautan luas
Bertemu satwa buas dan di-hadang Orang jahat
Atau di-datangi Setan, Iblis, serta badai ganas
Apabila menghadapi segala rintangan dan ber-bagai penderitaan
Ingat-lah Ksitigarbha Bodhisattva sebelum berangkat
Puja-lah Beliau dengan tulus ikhlas penuh khidmat
Meskipun berada dalam kesulitan maha luar biasa
Se-kejab sirna lenyap semua berkat Buddha Dharma
9)
Dengar-lah baik-baik O Arya Avalokiteshvara
Daya Prabhava ( tenaga batin ) Ksitigarbha Bodhisattva tak ter-peri-kan
Menyelamatkan Umat Manusia tak ter-bilang-kan
Juta-an kalpa di-kisah-kan tidak akan habis
Sebar-kan-lah Maha Pranidhana ( Niat Suci atau Janji ) Bodhisattva Ksitigarbha
ke seluruh Alam Semesta
10)
Bila terdapat Umat yang dapat mendengar Nama-Nya
Melihat ruphang-Nya, memuja-Nya dengan dupa, bunga, pangan, dan jubah,
Sang Umat akan menikmati Pahala-nya hingga juta-an masa
Bila Jasa-jasa pemujaan di-salur-kan kepada Makhluk hidup
di seluruh Alam Semesta
Akan ter-bebas-kan dari penderitaan kelahiran dan kematian
Mencapai tepi-an Nirvana – menjadi Buddha
11)
Oleh karena itu, Yang Arya Avalokiteshvara
Ketahui-lah Ksitigarbha Bodhisattva demikian Maha Welas Asih-nya
Demikian besar tekad-Nya, daya batin-Nya tidak ter-lukis-kan
Sampai-kan ini semua kepada Makhluk hidup
yang berada di berbagai Dunia
yang banyak-nya bagai-kan butir-an pasir Sungai Gangga
Agar mereka semua mengetahui dan percaya se-dalam-dalam-nya
Sehingga memperoleh Kebahagiaan Dharma yang sejati
* * * * * * * * * *