BAB 12


MANFAAT DARI MENDENGAR 
SERTA MEMBACA “KSITIGARBHA SUTRA” 



1. 
Pada saat itu, 


2. 
di bagian atas kepala Buddha Sakyamuni 


3. 
tiba-tiba mengeluarkan ratus-an ribu koti Maha Urnasaprabha’ 


4. 
yakni ber-jenis-jenis sinar, 


5. 
berupa rambut yang ber-cahaya dan ber-warna, 


6. 
warna-nya berupa ‘Sinar Putih’ dan ‘Maha Sinar Putih’, 


7. 
‘Sinar Bahagia’ dan ‘Maha Sinar Bahagia’, 


8. 
‘Sinar Mutiara’ dan ‘Maha Sinar Mutiara’, 


9. 
’Sinar Lembayung’ dan ‘Maha Sinar Lembayung’, 


10. 
’Sinar Nila’ dan ‘Maha Sinar Nila’, 


11. 
’Sinar Biru’ dan ‘Maha Sinar Biru’, 


12. 
’Sinar Merah’ dan ‘Maha Sinar Merah’, 


13. 
’Sinar Hijau’ dan ‘Maha Sinar Hijau’, 


14. 
’Sinar Emas’ dan ‘Maha Sinar Emas’, 


15. 
‘Sinar Awan Bahagia’ dan ‘Maha Sinar Awan Bahagia’, 


16. 
‘Sinar Roda 1.000’ dan ‘Maha Sinar Roda 1.000’, 


17. 
’Sinar Roda Permata’ dan ‘Maha Sinar Roda Permata’, 


18. 
’Sinar Roda Surya’ dan ‘Maha Sinar Roda Surya’, 


19. 
‘Sinar Roda Chandra’ dan ‘Maha Sinar Roda Chandra’, 


20. 
‘Sinar Istana Surga’ dan ‘Maha Sinar Istana Surga’, 


21. 
‘Sinar Sagara Megha’ dan ‘Maha Sinar Sagara Megha’, 


22. 
serta sinar-sinar yang lain-nya. 


23. 
Setelah sinar tersebut ber-henti keluar 


24. 
dari bagian atas kepala Sang Buddha Sakyamuni, 


25. 
kemudian di-susul dengan suara merdu 


26. 
yang bunyi-nya amat harmonis 


27. 
langsung mengumandangkan kabar baik 


28. 
kepada Para Hadirin serta Para Dewa, Naga, 


29. 
ke-8 Kelompok Makhluk, 


30. 
baik Manusia maupun Makhluk yang bukan Manusia. 


* * * 




31. 
“O Hadirin yang Ku-hargai, 


32. 
dengar-kan-lah, hari ini Aku berada di Persamuan Agung 


33. 
di Istana Surga Trayastrimsa 


34. 
untuk menyanjung dan memuji 


35. 
Sang Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha, 


36. 
yang selalu menyampaikan cara yang terampil 


37. 
serta usaha-usaha ber-faedah lain-nya 


38. 
yang tak terbayangkan dari Buddha Dharma 


39. 
kepada Para Dewa dan Manusia, 


40. 
agar Para Umat memperoleh manfaat 


41. 
dan kemudian dapat mencapai hasil yang Agung, 


42. 
yang sulit disebut Luhur-nya. 


43. 
Bahkan Beliau mengajarkan cara Vikramaryahetu ( Memuliakan Nama Buddha ) 


44. 
yang mana sangat ber-manfaat bagi Umat-Nya, 


45. 
agar Umat-Nya dapat meninggikan Tingkat Kesucian-nya 


46. 
se-Tingkat Dasa Bhumaya 


47. 
( Tingkat Teragung atau Tingkat Sesama Buddha ) 


48. 
serta dapat memahami Dharma 


49. 
dan selama-nya tidak akan mundur dari Jalan Anuttara Samyak Sambodhi.” 


* * *




50. 
Pada saat Sabda Sang Buddha baru ber-kumandang sampai di sini, 


51. 
tiba-tiba seorang Bodhisattva Mahasattva yang ber-Nama  Avalokiteshvara 


52. 
bangkit dari tempat-Nya, 


53. 
lalu ber-sujud dengan ke-dua telapak tangan 


54. 
kepada Sang Buddha seraya ber-kata, 


55. 
“O Bhagava Yang Termulia, 


56. 
sudi-lah kira-nya menjelaskan kepada kami 


57. 
tentang manfaat serta Pahala yang akan di-miliki 


58. 
dalam memuja Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha 


59. 
yang Maha Maitri Karuna


60. 
yang senantiasa dengan rasa welas asih-nya 


61. 
menolong Makhluk yang sengsara, 


62. 
yang selalu men-jelma-kan diri-Nya 


63. 
hingga juta-an badan, 


64. 
untuk ber-tugas di juta-an Dunia, 


65. 
yang memiliki segala Jasa yang lengkap, 


66. 
yang memiliki kewibawaan, keterampilan, 


67. 
dan kebijaksanaan Luhur nan Agung itu.  


68. 
Dan baru saja, Aku mengetahui 


69. 
dari suara yang di-kumandang-kan oleh Sang Buddha, 


70. 
bahwa Sang Buddha tadi ber-sama-sama dengan Para Buddha 


71. 
yang berada di 10 Penjuru Dunia 


72. 
dengan suara yang se-laras  menyanjung dan memuji 


73. 
Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha. 


74. 
Sungguh, O Bhagava, 


75. 
Jasa-jasa yang di-miliki oleh Sang Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha ini 


76. 
se-demikian Luhur dan banyak, 


77. 
apabila Kita memohon agar Para Buddha yang lampau, 


78. 
Para Buddha di masa sekarang, 


79. 
serta Para Buddha di masa mendatang 


80. 
ber-sama-sama menyebut Jasa-Nya secara satu per satu 


81. 
mungkin tidak akan habis penyebutan-nya untuk se-lama-lama-nya. 


* * * 




82. 
O Bhagava, 


83. 
se-waktu Persamuan Agung ini di-resmi-kan oleh-Mu, 


84 
bukan-kah Sang Bhagava pernah mengabarkan 


85. 
ingin ber-sama-sama Para Hadirin 


86. 
menyanjung dan memuji Jasa Ksitigarbha ? 


87. 
Sekarang, demi memberi manfaat kepada Para Makhluk 


88. 
yang berada di masa sekarang atau di masa mendatang, 


89. 
sudi-lah di-beritahu Pahala apa yang akan mereka miliki 


90. 
apabila mereka memuja Sang Ksitigarbha, 


91. 
terutama kepada Himpunan yang besar ini, 


92. 
agar Para Dewa, Naga, dan ke-8 Kelompok Makhluk hidup 


93. 
mendapat suatu kesempatan yang cerah 


94. 
untuk memuja Beliau 


95.
dan langsung di-anugerahi oleh Rahmat Beliau.” 


* * * 



96. 
Sang Buddha ber-sabda kepada Sang Bodhisattva Avalokiteshvara, 


97. 
“O Arya Avalokiteshvara Yang Maha Karunika. 


98. 
Betapa pula keadaan serta kedudukan Anda 


99. 
tidak berbeda dengan Sang Ksitigarbha, 


100. 
demikian pula, hubungan Anda dengan segala Makhluk Jambudvipa ( Alam Manusia ). 


101. 
Engkau selalu menolong Makhluk-makhluk di Dunia Saha Loka itu, 


102. 
sehingga tercipta-nya hubungan yang erat dan akrab, 


103. 
baik Para Dewa maupun Para Naga, 


104. 
baik Para Pria atau Wanita dari Umat Manusia, 


105. 
atau pun Para Setan dan sebagai-nya, 


106. 
serta Para Makhluk yang ber-nasib malang 


107. 
yang masih berada di 6 Gatya kesengsaraan itu. 


108. 
Bila mana mereka mendengar Nama Anda 


109. 
atau melihat ruphang Anda, 


110. 
mereka ingin sekali memuji Jasa-jasa Anda. 


111. 
Nah, Umat-umat yang telah bangkit budi-setia-nya terhadap Anda itu 


112. 
semua-nya tidak akan mundur dari Jalan Anuttara Samyak Sambodhi


113. 
mereka akan selalu mendapat kesempatan 


114. 
di-lahir-kan di Surga 


115. 
untuk menikmati Pahala yang pernah di-anugerahi oleh-Mu. 


116. 
Serta ada juga Para Umat, 


117. 
yang apabila saat-nya telah tiba, 


118. 
akan di-visuddhi oleh Para Buddha di masa mendatang. 


* * * 




119. 
O Arya Avalokiteshvara, 


120. 
Anda-lah yang paling penyayang 


121. 
dan suka menolong Para Makhluk sengsara 


122. 
serta Para Dewa, Naga, ke-8 Kelompok Makhluk 


123. 
dan Umat-umat lain-nya. 


124. 
Baik-lah, sekarang Aku akan menguraikan 


125. 
tentang manfaat dan Pahala yang amat Luhur 


126. 
yang akan di-peroleh Para Umat 


127. 
dalam memuja Bodhisattva Ksitigarbha 


128. 
kepada kamu sekalian, 


129. 
sudi kira-nya Anda sekalian mendengarkan penjelasan-Ku ini, 


130. 
Aku akan memulai-nya.” 


131. 
“Kira-nya sudi di-urai-kan, 


132. 
O Bhagava Yang Termulia. 


133. 
Kami sekalian telah siap mendengarkan-nya,” 


134. 
sahut Sang Avalokiteshvara. 


* * * 





135. 
Sang Buddha ber-sabda 


136. 
kepada Sang Bodhisattva Mahasattva Avalokiteshvara, 


137. 
“O Arya Avalokiteshvara Yang Maha Karunika. 


138. 
Ketahui-lah, baik pada masa sekarang 


139. 
atau masa mendatang di pelbagai Dunia 


140. 
apabila terdapat Para Dewa dan Manusia, 


141. 
di-karena-kan usia Surga 


142. 
atau kenikmatan Kebahagiaan Surga telah habis, 


143. 
begitu pula pancalabha-nya 


144. 
atau ke-5 macam keburukan telah ber-wujud semua 


145. 
( jubah-nya kotor, rambut-nya kering, 


146. 
dan sinar badan-nya gelap, ketiak-nya ber-keringat, 


147. 
badan-nya ber-bau tidak sedap, 


148. 
serta duduk-nya tidak bisa tenang ), 


149. 
atau akan jatuh ke Alam kesengsaraan, 


150. 
saat itu, apabila Para Dewa dan Manusia 


151. 
baik Pria maupun Wanita, 


152. 
jika mereka mempunyai kesempatan 


153. 
melihat gambar atau ruphang Sang Ksitigarbha, 


154. 
atau hanya mendengar Nama Beliau, 


155. 
dan mereka langsung membangkitkan hati sanubari-nya, 


156. 
lalu memberi hormat kepada Beliau, 


157. 
maka kondisi dari Para Dewa dan Manusia 


158. 
yang malang itu lantas berubah. 


159. 
Yaitu usia mereka akan ber-tambah panjang


160. 
dan Para Dewa dapat menikmati Kebahagiaan Surga 


161. 
atau lain-nya seperti semula-nya. 


162. 
Dan mereka tidak akan di-jatuh-kan di Alam kesedihan, 


163. 
atau di-kenai hukuman berat. 


164. 
Apabila Sang Dewa dan Manusia yang telah bebas dari kesengsaraan itu 


165. 
dapat terus membangkitkan iman-nya se-dalam-dalam-nya 


166. 
serta sering dengan dupa, wangi-an, bunga, 


167. 
jubah, makanan, dan minuman, 


168. 
berbagai permata, untaian manikam dan sajian lain-nya 


169. 
untuk mengadakan puja bakti kepada Sang Ksitigarbha, 


170. 
maka Jasa dan Kebajikan yang akan di-peroleh sang Pemuja 


171. 
banyak-nya sungguh sulit di-sebut-kan lagi.” 


* * * 





172. 
“Ada lagi, O Arya Avalokiteshvara. 


173. 
Pada masa sekarang atau masa mendatang, 


174. 
apabila terdapat Para Makhluk yang menghuni di 6 Gatya 


175. 
( Alam Dewa, Alam Asura, Alam Manusia, 


176. 
Alam Neraka, Alam Setan, dan Alam Binatang ) 


177.  
di pelbagai Dunia itu, 


178. 
seandai-nya saat Kehidupan mereka akan berakhir, 


179. 
mereka dapat mendengar Nama Sang Ksitigarbha 


180. 
dan dapat di-ingat betul oleh indera telinga serta pikiran-nya, 


181. 
maka Umat tersebut pasti tidak akan mengalami penderitaan 


182. 
di 3 Alam kesengsaraan 


183. 
( Alam Neraka, Alam Setan Kelaparan, dan Alam Binatang ). 


184. 
Apalagi jika saat ia akan meninggal dunia, 


185. 
Anak-nya, atau Keluarga-nya, 


186. 
segera membuat sebuah ruphang 


187. 
atau lukisan dari Sang Ksitigarbha 


188. 
dengan menggunakan harta benda dari si Almarhum, 


189. 
maka si Almarhum akan cepat di-lahir-kan di Surga atau Dunia Manusia, 


190. 
tanpa rintangan apa pun yang akan menghalangi-nya.” 


* * * 





191. 
Atau Umat tersebut sudah lama menderita penyakit parah 


192. 
tapi belum juga tiba ajal-nya, 


193. 
kini beliau dapat mendengar dan melihat, 


194. 
bahwa Keluarga-nya sedang menggunakan harta benda-nya 


195. 
untuk membuat atau melukis gambar Sang Ksitigarbha, 


196. 
maka dengan Kebajikan ini si Penderita tersebut, 


197. 
yang walaupun di-sebab-kan akibat karma 


198. 
beliau harus mengalami penyakit berat, 


199.
namun berkat Jalan Kesucian yang di-perbuat-nya itu, 


200. 
penyakit parah yang di-alami-nya 


201. 
akan ber-angsur-angsur sembuh kembali 


202. 
dan umur-nya akan ber-tambah panjang. 


203. 
Tapi, apabila si Penderita tersebut masa hidup-nya telah habis 


204. 
dan kemudian beliau harus menghembus nafas-nya yang terakhir, 


205. 
dan apabila se-masa hidup-nya 


206. 
beliau pernah berbuat kejahatan, 


207. 
dan akibat dari perbuatan-nya 


208. 
beliau harus di-lahir-kan di Alam kesengsaraan, 


209. 
tetapi kini, 


210. 
berkat Jasa Kesucian dari membuat atau melukis 


211. 
gambar Sang Ksitigarbha, 


212. 
maka si Almarhum tersebut akan di-lahir-kan di Alam Surga 


213. 
untuk menikmati Kebahagiaan-nya, 


214. 
dan segala karma buruk yang di-miliki-nya akan musnah.” 


* * * 




215. 
“Ada lagi, O Arya Avalokiteshvara. 


216. 
Pada masa yang akan datang, 


217.
apabila terdapat Para Pria atau Wanita, 


218. 
pada saat mereka masih Bayi yang sedang menyusu, 


219. 
atau yang baru ber-umur 3 tahun, atau 5 tahun, 


220.
atau masih di bawah 10 tahun, 


221. 
tapi Orangtua-nya atau Adik-Kakak-nya telah meninggal dunia, 


222. 
kini setelah Dewasa 


223. 
beliau selalu merindukan Orangtua-nya atau Adik-Kakak-nya. 


224. 
Namun, di tempat mana-kah, 


225. 
dan di Alam mana-kah mereka berada, 


226. 
beliau sama sekali tidak mengetahui-nya.” 


* * *




227. 
“Akan tetapi, jika si Perindu ber-sedia 


228.  
membuat atau melukis gambar Sang Ksitigarbha 


229. 
atau se-waktu mendengar Nama Bodhisattva Ksitigarbha 


230. 
lalu bangkit hati sanubari-nya 


231. 
untuk mengadakan puja bakti 


232. 
genap selama 1 hari, atau 2, 3, 4, hingga 7 hari


233. 
tanpa goyah keyakinan-nya, 


234. 
maka sejak itu, 


235. 
Para Almarhum dari Keluarga si Perindu, 


236. 
walaupun mereka berdosa berat 


237. 
dan harus menjalani hukuman-nya selama ber-kalpa-kalpa


238. 
kini berkat si Perindu telah membuat Jasa yang se-demikian Agung, 


239. 
maka Para Almarhum tersebut, 


240. 
baik Orangtua-nya maupun Kakak-nya 


241. 
akan segera terlepas dari Alam kesengsaraan, 


242. 
lalu di-lahir-kan di Alam Surga 


243. 
untuk menikmati Kebahagiaan. 


244. 
Dan seandai-nya si Almarhum 


245. 
sudah lama di-lahir-kan di Alam Surga atau Dunia Manusia 


246. 
karena berkat karma baik 


247. 
yang pernah di-perbuat si Almarhum sendiri 


248. 
pada masa hidup-nya, 


249. 
kini karena di-tambahi lagi Jasa Kebajikan 


250. 
yang di-lakukan oleh si Perindu, 


251. 
yang disebut ‘Ariyahetu’ ( Penghubung Agung ), 


252. 
maka semakin ber-tambah-lah Jasa Kebajikan serta Kebahagiaan-nya.” 


* * * 




253. 
“Jika si Perindu bersedia dengan sepenuh hati 


254. 
memuja Sang Ksitigarbha selama 7 hari penuh 


255. 
terus-menerus menyebut Nama Bodhisattva Ksitigarbha 


256. 
genap 10.000 kali, 


257. 
maka Sang Bodhisattva Ksitigarbha akan men-jelma 


258. 
menjadi sebuah badan yang Maha Besar 


259. 
yang disebut ‘Anantayakaya’ 


260. 
untuk menemui dan mengabarkan kepada si Perindu 


261. 
tentang tempat atau Alam di mana si Almarhum itu di-lahir-kan.” 


* * * 




262. 
“Atau Beliau dengan menggunakan daya Maha Rddhi Abhijnabala-Nya ( tenaga batin ) 


263. 
datang ke dalam mimpi si Perindu 


264. 
dan mengajak si Perindu 


265. 
untuk melihat Keluarga-nya, 


266. 
yang telah di-lahir-kan di pelbagai Alam itu. 


267. 
Jika Umat tersebut setelah menyaksikan Keluarga-nya, 


268. 
dan dengan rajin beliau ber-sedia 


269. 
menyebut Nama Bodhisattva Ksitigarbha 


270. 
sebanyak 1.000 kali dalam 1 ( satu ) hari 


271. 
hingga genap sampai 1.000 hari, 


272. 
maka ia akan selalu di-lindungi oleh Para Dewa Bumi 


273. 
hingga batas Kehidupan-nya di Dunia. 


274. 
Dan pada saat sekarang ini juga 


275. 
keadaan-nya akan menjadi amat sejahtera, 


276. 
sandang pangan-nya selalu berlebihan. 


277. 
Ia akan jarang di-timpa kesengsaraan 


278. 
atau menderita penyakit parah 


279. 
dan hal-hal yang tidak di-ingin-kan-nya 


280. 
sama sekali tidak akan mendekati pintu rumah-nya, 


281. 
apalagi menimpa diri-nya. 


282. 
Karena rajin menghayati Dharma, 


283. 
maka akhir-nya ia mendapat kesempatan di-tahbis-kan 


284. 
oleh Sang Bodhisattva Ksitigarbha.” 


* * * 





285. 
“Ada lagi, O Arya Avalokiteshvara,” 


286. 
Sang Buddha me-lanjut-kan, 


287. 
“Pada masa yang akan datang, 


288. 
apabila terdapat Para Putra Putri yang ber-budi 


289. 
yang ber-hasrat ingin mem-bangkit-kan Bodhicitta-nya 


290. 
untuk menjadikan diri-nya 


291. 
sebagai Penyelamat dari segala Makhluk yang sengsara, 


292. 
ingin mencapai Pahala dari Anuttara Samyak Sambodhi


293. 
ingin mem-bebas-kan diri-nya dari Triloka 


294. 
dan di-lahir-kan di Alam Buddha, 


295. 
maka mereka harus melakukan hal ini, 


296. 
yakni, ‘Baik di depan ruphang Sang Ksitigarbha, 


297. 
maupun hanya dengan menyebut Nama-Nya, 


298. 
lalu dengan sepenuh hati menyatakan berlindung kepada-Nya, 


299. 
atau menyediakan dupa, we-wangi-an, bunga, 


300. 
jubah, permata, makanan, dan minuman, 


301. 
untuk mengadakan puja bakti kepada Beliau, 


302. 
maka cita-cita dari Umat yang ber-budi itu akan cepat tercapai, 


303. 
dalam memperoleh inti Dharma 


304. 
tanpa halangan apa pun.” 


* * * 




305. 
“Ada lagi, O Arya Avalokiteshvara. 


306. 
Pada masa yang akan datang, 


307. 
apabila terdapat Para Putra Putri yang ber-budi 


308. 
yang ber-hasrat ingin mewujudkan cita-cita-nya 


309. 
pada masa sekarang atau pada masa mendatang, 


310. 
atau mereka ingin menyukseskan ratus-an ribu koti jenis tugas-nya 


311. 
pada masa sekarang atau pada masa mendatang, 


312. 
kemudian mereka ber-tekad 


313. 
menyatakan ber-lindung kepada Sang Ksitigarbha 


314. 
dan memuja ruphang-Nya, 


315. 
dengan memuliakan Jasa Sang Ksitigarbha dan Nama-Nya, 


316. 
maka cita-cita yang di-miliki oleh Putra Putri ber-budi itu akan terwujud, 


317. 
dan pekerjaan apa pun yang di-kerja-kan pasti berhasil. 


318. 
Atau mereka dengan tulus memohon bantuan 


319. 
dari Sang Ksitigarbha Yang Maha Welas Asih, 


320.
agar mereka dapat dengan cepat terbebas 


321. 
dari 6 Alam kesengsaraan. 


322. 
Permohonan seperti ini pun dapat di-kabul-kan oleh Beliau, 


323. 
asalkan si Pemuja rajin 


324. 
terus menjalankan Dharma-nya tanpa berhenti, 


325. 
lalu Bodhisattva Ksitigarbha akan melakukan pen-tahbis-an 


326. 
saat sang Umat tersebut sedang tidur.” 


* * * 




327. 
“Ada lagi, O Arya Avalokiteshvara. 


328. 
Pada masa yang akan datang, 


329. 
apabila terdapat Para Putra Putri yang ber-budi, 


330. 
mereka amat suka pada Sutra-sutra Mahayana, 


331. 
serta mereka ber-janji 


332. 
akan meng-kaji Sutra tersebut hingga lancar, 


333. 
supaya dapat meng-hafal makna-makna-nya. 


334. 
Mereka me-minta Para Guru Dharma untuk mengajari-nya 


335. 
agar dapat dengan cepat memahami Dharma tersebut. 


336. 
Namun hasil-nya nihil, apa sebab-nya ? 


337. 
Karena semua Dharma yang mereka pelajari 


338. 
tidak dapat di-ingat ! 


339. 
Meskipun mereka belajar dengan rajin 


340. 
dan telah me-makan waktu yang lama, 


341. 
mereka masih belum bisa memahami 


342. 
atau menulis makna-makna dari Sutra yang di-pelajari-nya 


343. 
dan sama sekali tidak dapat di-ingat di dalam hati-nya. 


344. 
Mengapa terjadi hal yang demikian ? 


345. 
Sebab sang Umat tersebut kebijaksanaan-nya 


346. 
masih di-halangi oleh karma buruk yang silam 


347. 
dan amat sukar di-hapus-kan-nya, 


348. 
sehingga ia sama sekali tidak memiliki peluang 


349. 
untuk menghayati Sutra terpenting itu. 


350. 
Betapa menyedihkan.” 


* * * 




351. 
“Akan tetapi, apabila mereka menyadari-nya, 


352. 
dan mendapat kesempatan 


353. 
untuk mendengar Nama Agung dari Sang Ksitigarbha 


354. 
atau dapat melihat ruphang-Nya, 


355. 
kemudian langsung tergerak hati sanubari-nya 


356. 
dan secara tulus ikhlas 


357. 
lalu sang Umat men-cerita-kan isi hati-nya 


358. 
kepada Bodhisattva Ksitigarbha 


359. 
apa yang pernah mereka alami 


360. 
serta kegagalan yang di-hadapi-nya, 


361. 
dan memohon kepada Beliau 


362. 
agar cita-cita mereka dalam mencapai penerangan dapat terwujud. 


363. 
Selain itu, Umat dapat memuja Beliau 


364.
dengan dupa, we-wangi-an, bunga, 


365. 
jubah, makanan dan minuman, 


366. 
serta berbagai saji-an lain-nya, 


367. 
dan pada saat pemujaan kepada Bodhisattva Ksitigarbha akan di-mulai, 


368. 
sang Umat menyediakan se-gelas air bersih di Altar-Nya. 


369. 
Setelah selang 1 ( satu ) hari 1 ( satu ) malam, 


370. 
baru-lah air tersebut di-minum 


371. 
dengan me-rangkup-kan ke-dua telapak tangan 


372. 
dan menghadap ke arah Selatan. 


373. 
Ketahui-lah, pada saat air suci itu akan di-minum oleh si Pemuja, 


374. 
beliau harus ber-sikap dengan khidmat, 


375. 
dan setelah air tersebut di-minum, 


376. 
Umat tersebut harus menghindari 5 jenis sayur yang ber-bau 


377. 
beserta daging dan alkohol,


378. 
juga di-larang melakukan perbuatan asusila, dusta, 


379. 
dan pembunuhan selama 7 hari 7 malam 


380. 
atau 7 x 3 hari ( 21 hari ). 


381. 
Nah, Para Putra Putri ber-budi ini 


382. 
akan bertemu dengan ‘Anantayakaya’ 


383. 
yang di-jelma-kan oleh Sang Ksitigarbha 


384. 
di waktu tidur-nya 


385. 
serta menerima Upacara dari ‘Abhisecani’ ( pen-tahbis-an atau visuddhi


386. 
beserta air suci-Nya, 


387. 
setelah mereka bangun dari tidur-nya, 


388. 
mereka akan merasa indera-nya menjadi tajam dan luar biasa.  


389. 
Sejak itu, Sutra-sutra apa saja yang di-dengar atau di-baca-nya, 


390. 
tidak akan lupa lagi, 


391. 
baik 1 (satu ) suku kata atau se-bait gatha pun.” 


* * * 






392. 
“Lagi, O Arya Avalokiteshvara. 


393. 
Pada masa yang akan datang, 


394. 
jika terdapat Umat Manusia 


395. 
yang selalu mengalami kekurangan sandang pangan, 


396. 
meskipun mereka giat berjuang dalam Kehidupan-nya, 


397. 
atau segala usaha yang mereka kerja-kan 


398. 
sampai membanting tulang pun jarang berhasil 


399. 
dan diri-nya sendiri atau Anggota Keluarga-nya 


400. 
sering di-timpa malapetaka 


401. 
hingga Rumah Tangga mereka tidak aman tentram, 


402. 
atau Anggota Keluarga-nya banyak ter-cerai berai, 


403. 
atau badan-nya sendiri sering mengalami berbagai musibah, 


404. 
atau sering merasa ketakutan di waktu tidur, 


405. 
hingga batin-nya tidak merasa tenang.” 


* * * 



406. 
“Ketahui-lah, hal-hal yang amat tragis ini, 


407.
juga di-sebab-kan karma buruk yang berasal dari masa silam 


408. 
dan amat sukar di-hapus-kan. 


409. 
Yang dapat membantu mereka 


410. 
untuk me-lenyap-kan karma buruk itu 


411. 
adalah apabila mereka dapat mendengar Nama 


412. 
atau melihat ruphang dari Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha, 


413. 
kemudian ber-tekad membangkitkan hati sanubari-nya 


414. 
dan dengan tulus ikhlas 


415. 
beliau memberi hormat kepada Bodhisattva Ksitigarbha 


416. 
serta menyebut Nama-Nya, ‘Namo Ksitigarbha Bodhisattvaya.’ 


417. 
Setelah penyebutan-nya genap sampai 10.000 kali, 


418. 
hal-hal yang tragis itu pasti akan lenyap 


419. 
secara ber-angsur-angsur sampai total. 


420. 
Dan sejak itu, Rumah Tangga mereka akan aman tentram, 


421. 
usaha apa pun yang di-jalan-kan akan berhasil dengan lancar, 


422. 
sandang pangan cukup dan selalu ber-lebih-lebih-an, 


423. 
mimpi buruk sama sekali tak pernah terjadi lagi, 


424.
dan mereka akan merasa suasana dalam Kehidupan-nya 


425. 
menjadi se-demikian tenang dan nyaman.” 


* * * 




426. 
“Lagi, O Arya Avalokiteshvara. 


427. 
Pada masa yang akan datang, 


428. 
apabila terdapat Para Putra Putri yang ber-budi, 


429. 
di-sebab-kan harus mengejar mata pencaharian, 


430. 
atau karena sedang menjalankan tugas dari Atasan 


431. 
ataupun urusan pribadi, 


432. 
atau karena menerima kabar duka cita atau kelahiran 


433. 
yang berasal dari Keluarga-nya 


434. 
dan meminta ia untuk segera pulang, 


435. 
atau di-sebab-kan sesuatu masalah pribadi yang amat penting 


436. 
yang harus di-urus sendiri. 


437. 
Maka Umat tersebut ter-paksa harus berangkat 


438. 
dan melewati suatu jalan di dalam hutan rimba 


439. 
atau harus mengarungi sebuah sungai atau laut, 


440. 
dan apabila pada saat ia sedang di tengah perjalanan 


441. 
beliau menemukan banjir, 


442. 
atau terhalang suatu ngarai atau jurang. 


443. 
Ketahui-lah, demi keamanan dalam menempuh perjalanan, 


444. 
sang Umat tersebut sebelum berangkat dapat ber-doa dulu, 


445. 
mereka dapat menyebut Nama Bodhisattva Ksitigarbha


446. 
dengan suara yang jelas atau tanpa keluar suara 


447. 
sebanyak 10.000 kali 


448. 
atau menurut kemampuan-nya. 


449. 
Dengan demikian, 


450. 
biar pun mereka sedang berada dalam perjalanan 


451. 
yang sangat berbahaya, 


452. 
ia tidak akan mendapat suatu halangan apa pun 


453. 
yang dapat mengganggu-nya. 


454. 
Karena mereka telah di-lindungi 


455. 
oleh Para Dewa Bumi yang ber-budi, 


456. 
baik sedang berjalan, ber-istirahat, 


457. 
maupun sedang makan atau pun waktu tidur, 


458. 
beliau tetap aman sentosa. 


459. 
Meskipun saat mereka sedang berada di dalam hutan rimba 


460. 
atau secara tiba-tiba di-serang 


461. 
oleh berbagai jenis binatang buas, 


462. 
seperti harimau, serigala, singa, dan sebagai-nya, 


463. 
atau akan di-racuni oleh Orang jahat, 


464. 
semua itu tidak akan mampu melukai-nya.” 


* * * 




465. 
Sang Buddha ber-sabda 


466. 
kepada Sang Bodhisattva Mahasattva Avalokiteshvara, 


467. 
“Sungguh, O Arya Avalokiteshvara, 


468. 
Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha yang se-demikian hebat ini 


469. 
sangat-lah ber-manfaat bagi Para Umat Jambudvipa


470. 
dan amat erat hubungan-nya dengan semua Makhluk hidup 


471. 
yang berada di Alam Semesta 


472. 
dan Umat Manusia yang yakin terhadap-Nya 


473. 
akan memperoleh manfaat yang sangat besar. 


474. 
Jika Anda menginginkan Aku mengisahkan 


475. 
tentang manfaat dari menghormati 


476. 
dan menjalankan Dharma 


477. 
yang di-ajar-kan Bodhisattva Ksitigarbha secara lengkap, 


478. 
mungkin uraian-Ku hingga ratus-an ribu kalpa pun 


479. 
tidak akan habis di-urai-kan.  


480. 
Maka dari itu, O Arya Avalokiteshvara Yang Maha Karunika, 


481. 
mudah-mudah-an Anda sudi menggunakan welas asih-Mu 


482. 
serta Maha Rddhi Abhijnabala-Mu yang dalam 


483. 
untuk menyebarkan Dharma ini ke seluruh Alam Saha Loka


484. 
agar segala Makhluk memperoleh keberkatan-Nya


485. 
serta dapat menikmati Kebahagiaan yang datang dari Dharma ini, 


486. 
yang mana Pahala-nya 


487. 
dapat di-nikmati hingga ratus-an ribu kalpa.” 



* * * * * * 




488. 
Pada waktu itu Sang Buddha mengucapkan beberapa bait gatha, yang ber-bunyi; 




1) 

Kekuatan batin dari Sang Ksitigarbha sungguh luar biasa 

Mengisahkan-nya hingga juta-an kalpa pun tak kunjung habis 

Mendengar, melihat, dan menghormat-Nya walau pun hanya se-saat saja 

Manfaat-nya bagi Para Dewa dan Manusia tak terbatas 






2) 
Baik Pria, Wanita, maupun Para Dewa, Naga, dan Makhluk Surga 

Yang akan ter-jerumus ke Alam sengsara karena saat-nya tiba 

Berkat ber-lindung kepada Ksitigarbha Bodhisattva dengan se-tulus hati 

Usia-nya akan ber-tambah, karma berat-nya pun lenyap atau musnah 






3) 

Se-masa kecil kehilangan cinta kasih Ayah Bunda 

Entah mereka berada di Alam mana 

Kakak Adik serta Sanak Keluarga 

Sejak lahir tak mengenal satu sama lain 

Dengan melukis gambar Ksitigarbha Bodhisattva 

Menghormat, memuja-Nya dengan se-tulus hati 

3 atau 7 hari terus-menerus me-mulia-kan Nama-Nya 

( dengan menyebut ‘NAMO KSITIGARBHA BODHISATTVAYA MAHASATTVAYA’) 

Beliau akan menampakkan tubuh ‘Anantayakaya’ 

Menunjukkan tempat di mana Sanak Keluarga-nya berada 







4) 

Sekali pun telah ter-jerumus ke Alam sengsara 

Dapat di-tolong-Nya untuk ter-bebas dari derita 

Jika saja setia, percaya, teguh, tak ter-goyah-kan 

Bodhisattva Ksitigarbha dapat menunjukkan tempat 

di mana Sanak Keluarga-nya berada 

Sekali pun telah ter-jerumus ke Alam sengsara 

Dapat di-tolong-Nya untuk ter-bebas dari derita 

Jika saja Umat setia, percaya, teguh tak ter-goyah-kan 

Kelak pasti akan ter-catat sebagai calon Buddha 








5) 

Jika ingin mencapai Anuttara Samyak Sambodhi 

Hingga ter-bebas-kan dari penderitaan Triloka 

Setelah tumbuh Bodhicitta-nya 

Hormat dan puja-lah dulu Ksitigarbha Bodhisattva 

Segala cita-cita sang Umat akan segera terkabul 

Tiada lagi karma penghalang menuju Kesadaran Agung 







6) 

Ada Orang ber-hasrat meng-kaji Sutra Mahayana 

Ingin menyeberangkan Umat ke Pantai Surga 

Meskipun tekad ini besar tak ter-peri-kan 

Setiap meng-hafal Sutra tak dapat mengingat-nya 

waktu terbuang percuma 

Karena karma buruk di masa lampau belum ter-hapus 

Tak dapat mengingat sebuah Gatha atau se-patah Sutra 

Lakukan-lah puja bakti kepada Ksitigarbha Bodhisattva 

Dengan dupa, bunga, jubah, makanan, minuman, 

serta barang berharga lain-nya, serta 

Letakkan se-cawan air bersih di Altar Ksitigarbha Bodhisattva 

Setelah 1 hari 1 malam kemudian minum-lah air itu dengan khidmat 

Setelah itu pantang makan daging, minum alkohol, ber-dusta, dan melakukan perbuatan asusila 

21 hari dan seterus-nya jangan membunuh Makhluk apa pun 

Sepenuh hati merenungkan Ksitigarbha Bodhisattva 

( dengan menyebut ‘NAMO KSITIGARBHA BODHISATTVAYA MAHASATTVAYA’ ) 

Dalam mimpi sang Umat akan ber-jumpa Ksitigarbha Bodhisattva Anantayakaya 

Setelah bangun dari mimpi ke-6 indra sang Umat menjadi jernih dan suci 

Sutra, dari Buddha Dharma ter-tanam ke dalam sanubari-nya secara abadi 

Daya Prabhava Ksitigarbha tidak ter-lukis-kan 

Dapat membuat Orang menjadi bijak dan bestari 








7) 

Umat yang menderita miskin merana lagi ber-penyakit 

Atau kediaman-nya buruk sekali 

Anggota Keluarga-nya pergi meninggalkan-nya 

Atau selalu ketakutan di dalam mimpi 

Dan mengalami kegagalan keuangan 

Puja-lah Sang Ksitigarbha sepenuh hati 

Ber-angsur penderitaan akan lenyap sama sekali 

Mimpi yang buruk tak kan mengganggu lagi 

Sandang pangan cukup dan selalu di-lindungi Makhluk Suci yang ber-budi 







8) 

Jika harus mendaki gunung menuruni lembah 

Masuk ke hutan rimba, mengarungi lautan luas 

Bertemu satwa buas dan di-hadang Orang jahat 

Atau di-datangi Setan, Iblis, serta badai ganas 

Apabila menghadapi segala rintangan dan ber-bagai penderitaan 

Ingat-lah Ksitigarbha Bodhisattva sebelum berangkat 

Puja-lah Beliau dengan tulus ikhlas penuh khidmat 

Meskipun berada dalam kesulitan maha luar biasa 

Se-kejab sirna lenyap semua berkat Buddha Dharma 







9) 

Dengar-lah baik-baik O Arya Avalokiteshvara 

Daya Prabhava ( tenaga batin ) Ksitigarbha Bodhisattva tak ter-peri-kan 

Menyelamatkan Umat Manusia tak ter-bilang-kan 

Juta-an kalpa di-kisah-kan tidak akan habis 

Sebar-kan-lah Maha Pranidhana ( Niat Suci atau Janji ) Bodhisattva Ksitigarbha 

ke seluruh Alam Semesta 







10) 

Bila terdapat Umat yang dapat mendengar Nama-Nya 

Melihat ruphang-Nya, memuja-Nya dengan dupa, bunga, pangan, dan jubah, 

Sang Umat akan menikmati Pahala-nya hingga juta-an masa 

Bila Jasa-jasa pemujaan di-salur-kan kepada Makhluk hidup 

di seluruh Alam Semesta 

Akan ter-bebas-kan dari penderitaan kelahiran dan kematian 

Mencapai tepi-an Nirvana – menjadi Buddha 







11) 

Oleh karena itu, Yang Arya Avalokiteshvara 

Ketahui-lah Ksitigarbha Bodhisattva demikian Maha Welas Asih-nya 

Demikian besar tekad-Nya, daya batin-Nya tidak ter-lukis-kan 

Sampai-kan ini semua kepada Makhluk hidup 

yang berada di berbagai Dunia 

yang banyak-nya bagai-kan butir-an pasir Sungai Gangga 

Agar mereka semua mengetahui dan percaya se-dalam-dalam-nya 

Sehingga memperoleh Kebahagiaan Dharma yang sejati 




* * * * * * * * * *